Komunikasi Berbasis Empati

- 6 Agustus 2020, 10:20 WIB
 Rini Dianti Fauzi, S.IP, M.Ikom Dosen Manajemen Universitas Pamulang
Rini Dianti Fauzi, S.IP, M.Ikom Dosen Manajemen Universitas Pamulang /DOK.Pribadi/

Ada Generasi Baby Boomers ( 1946-1964), Generasi X (1965-1980), generasi Milenial ( 1981-1995), Generasi Z ( 1995-2012).

Setiap generasi memiliki karakter , sikap, cara pandang , kebiasan dan motivasi yang berbeda.

Masing-masing generasi memang berbeda. Setiap generasi memiliki sudut pandang yang berbeda.

Keterbukaan dan komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan dan menyelaraskan hati. Gaya komunikasi setiap generasi memang berbeda.

Baca Juga: Museum Sonobudoyo Yogyakarta Gelar Pameran Rajata ( Perak ) Kerajaan Mataram Islam

Gesekan tidak bisa dihindari, tapi titik temunya bisa kok dengan Audience analisis : empathy, mapping and profiling audience.

Bagaimana membangun komunikasi yang menyakinkan pendengar :

  • Memahami dan menyakini dinamika yang harus dihadapi.
  • Bagaimana cara mendeliveri pesan yang meyakinkan, professional appreciate, total look. Gestur tubuh, pakaian, sorot mata, ekpresi wajah.
  • Cara pandang yang menyentuh emosi.
  • Komunikasi dengan respect karena setiap individu unik dan berbeda
    Termasuk generasi manakah kita dan termasuk generasi manakah lawan bicara kita.

Empati dalam berkomunikasi akan memudahkan kita untuk membangun hubungan yang lebih erat terbuka dan sejalan dengan lawan bicara saling memahami dan saling menghargai orang lain.

Baca Juga: Viral Sampai Malaysia, Gadis Asal Yogyakarta Hanya Bernama ’Y’

Salah satu kebutuhan terdalam manusia adalah hasrat untuk dimengerti.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x