Unit Perpustakaan STP Bandung Gelar Bedah Buku Virtual, Menggali Kuliner Tradisional Galuh Klasik

- 21 Oktober 2020, 17:41 WIB
Bedah buku secara virtual hafi pertama yang digelar Unit Perpustakaan STP NHI Bandung, Selasa 20 Oktober 2020.
Bedah buku secara virtual hafi pertama yang digelar Unit Perpustakaan STP NHI Bandung, Selasa 20 Oktober 2020. /Ahmad Taofik /

BAGIKAN BERITA - Unit Perpustakaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) menggelar Bedah Buku secara virtual melalui aplikasi Zoom selama dua hari, Selasa dan Rabu, 20-21 Oktober 2020. 

Bedah buku ini diikuti oleh sekitar 300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. 

Hari pertama, buku yang dibedah berjudul “Khazanah Kuliner Kabuyutan Galuh Klasik” karya Dr. Riadi Darwis, M.Pd.

Hadir dalam acar tersebut tiga reviewer yang ahli di bidang kuliner yaitu Wakil Direktur Pascasarjana dan Dosen STPB Dr. Atang Sabur, Kaprodi Manajemen Industri Katering FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia Dr. Dewi Turgarini. M.M.Par dan Budayawan Ciamis sekaligus Ketua Yayasan Tapak Karuhun Nusantara Ciamis Pandu Nur Madea. 

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Hari Ini Rabu, 21 Oktober 2020

Hari kedua, buku yang dibahas adalah "Wisata Gua” dan “Perencaan Pariwisata” karya dosen STPB Dr. Hery Sigit Cahyadi.

Menghadirkan reviewer Plt. Kepala Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI, Dr. Cahyo Rahmadi, dan dipandu Moderator yang ahli di bidang Pariwisata sekaligus Dosen STPB Eka Paramita Marsongko, M.Sc.

Kepala Perpustakaan STP NHI Bandung Mirza Astriani, S.Sos. mengatakan, Bedah buku ini merupakan yang pertama di tahun 2020. Diadakan secara virtual karena dalam masa pandemi COVID-19. 

"Bedah buku merupakan salah satu kegiatan utama Unit Perpustakaan. Karena kami sangat mendukung kegiatan literasi. Kami sangat antusias. Di hari pertama ini, dihadiri oleh sekitar 200 lebih peserta. Bagi 120 register pertama akan diberikan hadiah buku Khazanah Kuliner Kabuyutan Galuh Klasik karya Bapak Riadi Darwis," ucap Mirza dalam sambutannya. 

Bedah buku ini sangat menarik karena kajian STP Bandung lebih banyak dan fokus ke industri pariwisata dan kuliner. "Semoga bedah buku ini memberi banyak manfaat bagi peserta," tutup Mirza. 

Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Akademik STPB Erfin Roesfian, S.Sos., M.Hum mengatakan, buku adalah jendela dunia. Menurutnya, ungkapan bijak tersebut benar adanya.

"Membaca buku apapun bentuknya. Dapat menambah wawasan dan mengubah pola pikir menjadi lebih open minded. Bedah buku Khazanah Kuliner Kabuyutan Galuh Klasik ini menjadi suatu usaha pelestarian kuliner di tatar Sunda," ucap Erfin dalam sambutannya. 

"Saya kenal beliau (Riadi Darwis) betul betul penulis produktif mulai dari dosen Bahasa Indonesia, namun beliau mengamati dan menulis tentang kuliner tidak berhenti," imbuh Erfin. 

Erfin menilai, buku setebal 600 halaman ini dikemas dalam sisi budaya dan keunikan lain dengan pengumpulan naskah kuno dan pengamatan langsung. Sehingga diharapkan dapat mendorong pengembangan ilmu pengetahuan kuliner dan Kebudayaan sunda.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Geram: Lagi keadaan Susah Gini Masih Demo-demo

"Bedah buku diharapkan jadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa agar gemar menulis yang dapat memacu produktivitas di bidang kuliner," tutup Erfin. 

Buku berjudul Khazanah Kuliner Kabuyutan Galuh Klasik ini menyatukan perpaduan antara budaya dan kuliner dari Kerajaan Galuh Klasik, Ciamis, yang jarang diketahui oleh masyarakat.

Buku ini memuat sejarah dan budaya Sunda khususnya Ciamis yang dikutip dari naskah-naskah kuno, disamping itu buku ini memperkenalkan makanan tradisional khas Ciamis yang dikemas dalam bentuk resep masakan serta cara pembuatannya.

Sementara Buku "Wisata Gua” dan “Perencaan Pariwisata” memiliki tebal masing-masing 300 halaman. Buku ini membahas secara mendalam mengenai keunikan gua yang bisa dijadikan destinasi wisata dengan detil konsep kepariwisataan.

Buku Perencaan Pariwisata membahas secara mendalam pengelolaan pariwisata dari konsep hingga menjadi kegiatan pariwisata yang memberikan panduan tepat bagi pelaku pariwisata dalam melakukan perencaan pariwisata di tempat mereka. ***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x