Memakmurkan Masjid Bisa Membawa Kita ke Surga

22 Januari 2021, 05:00 WIB
Memakmurkan Masjid Bisa Membawa Kita ke Surga / /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Masjid adalah tempat yang paling baik di muka bumi. Masjid adalah rumah Allah SWT, tempat yang sangat mulia dan sangat utama untuk kegiatan ibadah umat Islam.
Karena itulah, Allah SWT, begitu sangat mencintai masjid dan orang orang yang berjalan menuju masjid untuk beribadah.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. Al-Taubah :18).

Masjid secara bahasa berarti tempat yang digunakan untuk sujud. Pengertian tersebut dipakai untuk pengertian sebuah bangunan yang didirikan untuk tempat berkumpul kaum Muslim guna mengerjakan sholat.

Baca Juga: Kang Daniel jebolan 'Produce 101' Siap Comeback pada Februari 2021

Lalu, arti masjid dikhususkan sebagai tempat yang disediakan untuk mengerjakan sholat lima waktu, sehingga tanah lapang yang biasa digunakan untuk melaksanakan sholat Id dan lainnya tidak disebut masjid.

Masjid dalam pengertian syariah merupakan tempat yang disediakan untuk mengerjakan sholat lima waktu untuk selamanya.

Pengertian masjid mengalami perluasan fungsi sesuai dengan akar kata masjid itu sendiri; sajada-sujud yang mengandung makna tunduk dan patuh.

Baca Juga: Waduh, Pelaku Pelecehan Seksual Kepada Istri Isa Bajaj Telah 2 Kali Beraksi

Maka, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata.

Atau, bisa dikatakan masjid adalah rumah Allah SWT, tempat yang sangat mulia dan sangat utama untuk kegiatan ibadah umat Islam, seperti sholat, berdzikir, bersalawat, dan majelis ta’lim.

Maka dari itu, Allah SWT sangat mencintai masjid karena masjid akan membangun kepribadian takwa setiap insan manusia yang berada di dalamnya. Di masjid, kita bisa “bertatap muka” langsung dengan Allah.

Baca Juga: Inilah Umar Nurmagomedov sepupu Khabib, yang Tampil Perdana dan Menang di UFC

Khusyuk bercengkerama dari hati ke hati penuh kemesraan. Di samping itu, masjid juga bisa digunakan sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan. Karena, setiap insan yang dekat dengan Allah memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

Sayangnya, dewasa ini banyak dari kita, terutama para pria yang mempunyai kewajiban memakmurkan masjid, justru lebih mementingkan pekerjaan kantornya daripada meluangkan waktu untuk memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah.

Atas nama profesionalisme, kadang akidah dinomorduakan, atau bahkan nomor sekian dari kegiatan-kegiatan lainnya.

Baca Juga: Luar Biasa! Kalahkan Josef Bican, Ronaldo Menjadi Pencetak Gol Tersubur di Dunia

Padahal, di zaman Rasulullah SAW, masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat mereguk dahaga spiritual lewat pelaksanaan sholat lima waktu seperti yang sering dipahami selama ini.

Di masa beliau, masjid menjadi pusat segala-galanya. Ia menjadi tempat menempa, membina, mendidik, dan melahirkan generasi muttaqiin, generasi bertakwa yang militan, penuh semangat membela Islam mati-matian.

Dari persoalan politik, kenegaraan, jihad, masalah sosial, ekonomi, dan budaya dibahas di dalam masjid sehingga umat Islam kala itu bersahabat akrab dengannya.

Baca Juga: Membanggakan! Chef Arnold Masuk Majalah Forbes Indonesia, Inilah respon bundanya

Bandingkan dengan keadaan kita saat ini. Kadangkala masjid kita megah, tinggi menjulang, penuh dengan ornamen yang indah, tapi sepi dari aktivitas dan jamaah, tetangga kanan kiri tidak mau peduli.

Belum lagi, masjid kita yang kusut dan kotor, mengeluarkan bau tidak sedap yang menghilangkan kenyamanan beribadah di dalamnya.

Beragam faktor bisa kita sebutkan sebagai alasan masjid-masjid di banyak tempat terbengkalai. Perbedaan mazhab bisa menjadi salah satunya.

Baca Juga: 5 Tips Untuk Menguatkan Iman Seseorang Ketika Ditimpa Musibah, Nomor 3 yang Paling Penting

Karena, beda mazhab berarti beda guru mengajinya, beda dalam masalah fikih, sebagian masyarakat enggan berkunjung ke dalamnya.

Masjid menjadi korban sikap fanatisme pada suatu mazhab atau organisasi yang lalu dengan gagahnya berteriak mengumbar tuduhan kelompok “Islam transnasional” sebagai biang keladi perpecahan.

Masjid adalah rumah Allah, bukan rumah penganut mazhab A, B, atau kepunyaan organisasi C dan D. Seseorang akan mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah manakala mengagungkannya. Memakmurkan masjid Masjid dibangun untuk dimakmurkan.

Baca Juga: Nora Alexandra Philip Murka, Setelah Jerinx Diledek Netizen Dekil Mirip Orang Kampung

Rumah Allah yang seharusnya dipenuhi oleh jamaah yang ingin dekat dengan Sang Penguasa Jagad Raya. Untuk menampung aktivitas umat juga menyatukannya sebagai sebuah kekuatan yang luar biasa. Seharusnya, para pemuda Muslim menambatkan hatinya kepada masjid.

Sebagai “The Next Generation” yang akan berada di barisan terdepan dalam membela agamanya.
Generasi penerus umat yang akan menentukan masa depan bangsa dan agamanya.

Sungguh ironis bila kita mendapati masjid-masjid yang berdiri megah, dibangun dengan dana yang tidak sedikit, dengan gaya arsitektur yang mengagumkan, tetapi dalam kesehariannya hanya terisi satu saf saja.

Baca Juga: Menggembirakan! Pemerintah Perpanjang Subsidi Kuota Belajar Sampai Mei 2021

Sunyi dari lantunan ayat suci yang dibaca oleh jamaah dan aktivitas ibadah lainnya. Alangkah indahnya bila setiap masjid yang didirikan tidak saja dibangun untuk sebuah hiasan belaka.

Alangkah berkahnya bila masjid-masjid besar dan kecil yang ada selalu dipenuhi dengan jamaah yang melaksanakan aktivitas ibadahnya.

Sungguh, mungkin negeri ini akan jauh dari bencana karena keberkahan yang terpancar dari ketakwaan umatnya.

Baca Juga: Asik! Ustad Yusuf Mansur Akan Jodohkan Anaknya dengan Hasan Anak Syekh Ali Jaber, Wirda Mau?

Seperti apa pun bentuknya, masjid harus dirawat dan “dihidupkan” kegiatannya. Menggiatkan berbagai aktivitas keagamaan yang didasari oleh semangat penghambaan kepada Allah Swt.

Menjadi sentra pemberdayaan dan pembinaan umat. Pada akhirnya, masjid akan memainkan fungsinya sebagai salah satu pilar kebangkitan umat. ***

Editor: Ali Bakti

Tags

Terkini

Terpopuler