Tata Cara Doa Niat Mandi Wajib yang Benar Bagi Seorang Muslim

- 22 Januari 2021, 11:43 WIB
Ilustrasi seseorang sedang mandi wajib*/
Ilustrasi seseorang sedang mandi wajib*/ /

BAGIKAN BERITA - Seringkali kita salah dalam pelaksanaan cara membaca doa niat mandi wajib. 

Bahkan banyak dari kita yang melakukan mandi wajib (junub) hanya sebatas sebagai syarat menggugurkan kewajiban tanpa memikirkan apakah sah dalam sholatnya atau tidak.

Atau malah ada yang sama sekali tidak tahu bacaan doa niat mandi wajib itu sendiri.

Baca Juga: Memakmurkan Masjid Bisa Membawa Kita ke Surga

Sebelum membahas tentang tata cara mandi wajib pertama yang harus kita ketahui adalah pengertiannya.

Mandi wajib sering disebut juga dengan Junub/janabah dalam bahasa arab mandi adalah ghusl, dalam istilah bahasa artinya mengalirkan. Jadi mandi junub adalah mengalirkan air (mandi) yang dilakukan ketika junub.

Adapun dalil yang berkaitan dengan junub (mandi wajib) ini terdapat dalam Al Quran surat Al maidah ayat 6 dan Surat An Nisa' ayat 43.

Baca Juga: Secuil Kisah Surat Al Ikhlas yang bisa mengantarkan Kita ke surga

Mandi Wajib umumnya dilakukan berkaitan dengan 3 hal yaitu mandi wajib setelah berhubungan, mandi wajib setelah haid dan mandi wajib setelah nifas. 

Terdapat 1 lagi mandi wajib yaitu mandi wajib setelah melayat atau mengantar jenazah.

Tata cara dan niat mandi wajib

1. Berdoa saat memasuki kamar mandi. baca : Doa masuk kamar mandi.

2. Niat, dibaca dalam hati

Yang paling umum niat mandi wajib yaitu :

"Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala"

Artinya : Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah ta’aala.

Namun demikian ada beberapa doa mandi wajib yang lebih spesifik dan terfokus pada tujuan kita melakukan junub.

Baca Juga: Inilah Arti Ta'aruf yang Benar dalam Islam

Niat Mandi Wajib setelah Haid

"Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Haid Lillahi Ta'ala"

Artinya : Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas haid karena Allah Ta'ala.

Niat Mandi Wajib setelah Nifas

"Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsin Nifaasi Lillaahi Ta'aala"

Artinya : Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas nifas karena Allah Ta'ala.

Niat Mandi Wajib setelah berhubungan suami istri-istri

"Nawaitul Ghusla liraf'il hadatsil akbari minal jinabati fardhan lillahi Ta'alaa"

Artinya : Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar dari seluruh tubuhku karena jinabat karena Allah Ta’ala.

Baca Juga: Doa di Awal Pagi Hari dan Pembuka Pintu Rejeki Sebelum Beraktivitas

3. Mencuci tangan sebanyak 3x

4. Membersihkan kemaluan dan sekitarnya sampai pantat dengan menggunakan tangan kiri.

5. Berwudhu layaknya seperti ketika akan melaksanakan sholatnya.

6. Menyiram air di kepala sebanyak 3x hingga ke pangkal rambut, menyela-nyela dengan jari dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu

7. Mengguyur air dan membersihkan seluruh badan dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu, kemudian bagian kiri.

Baca Juga: Rahasia Tentang Sholat Sunah yang Wajib Anda Ketahui

Hadits-hadits berkaitan dengan mandi wajib atau mandi junub

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha; dia berkata, “Bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dari janabah maka beliau mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhunya untuk sholat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, sampai beliau menyeka air sampai kedasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Maimunah binti Al-Harits radhiyallahu‘anha; dia mengatakan, “Saya menyiapkan air bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mandi junub. Kemudian beliau menuangkan (air tersebut) dengan tangan kanannya di atas tangan kirinya sebanyak dua kali – atau tiga kali, kemudian beliau cuci ke-malu-annya, lalu menggosokkan tangannya di tanah atau di tembok sebanyak dua kali – atau tiga kali. Selanjutnya, beliau berkumur-kumur dan ber-istinsyaq (menghirup air), kemudian beliau cuci mukanya dan dua tangannya sampai siku. Kemudian beliau siram kepalanya lalu seluruh tubuhnya. Kemudian beliau mengambil posisi/tempat, bergeser, lalu mencuci kedua kakinya. Kemudian saya memberikan kepadanya kain (semacam handuk) tetapi beliau tidak menginginkannya, lalu beliau menyeka air (di tubuhnya) dengan menggunakan kedua tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Inilah 6 Dosa Syirik yang Tidak Diketahui Banyak Orang, No 4 Paling Ngeri

“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh juga digunakan pengganti sidr seperti: sabun dan semacamnya) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya. Maka Asma’ berkata: “Bagaimana aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah” maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: “Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).”

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa seorang wanita bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang mandi dari haid. Maka beliau memerintahkannya tata cara bersuci, beliau bersabda:

“Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata: “Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah bersucilah!” Maka ‘Aisyah menarik wanita itu kemudian berkata: “Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya(potongan kain/kapas).” (HR. Muslim: 332)

Baca Juga: Mengenal Sosok Asy-Syifa Al-Adawiyah, Guru Perempuan Pertama dalam Islam

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, beliau berkata:

“Kami (istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (Hadits Shahih riwayat Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253)

Demikianlah tata cara doa dan niat mandi wajib lengkap untuk haid, nifas maupun setelah berhubungan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.***

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah