Inilah 9 Bencana Dasyat Pada Zaman Nabi yang Bisa Diambil Hikmah oleh Umat Manusia, Nomor 7 Paling Ngeri

- 22 Februari 2021, 05:00 WIB
Inilah 9 Bencana Dasyat Pada Zaman Nabi yang Bisa Diambil Hikmah oleh Umat Manusia, Nomor 7 Paling Ngeri
Inilah 9 Bencana Dasyat Pada Zaman Nabi yang Bisa Diambil Hikmah oleh Umat Manusia, Nomor 7 Paling Ngeri /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Bencana yang terjadi kepada umat manusia pada saat ini di berbagai daerah di Indonesia, tidak se-dasyat yang terjadi pada zaman Nabi.

Dalam perjalanan peradaban manusia sejak zaman nabi pernah beberapa kali terjadi peristiwa bencana dasyat yang hampir memutuskan mata rantai peradaban itu sendiri.

Perubahan itu disebabkan oleh serentetan peristiwa bencana dasyat seperti banjir, gempa bumi, letusan dan gunung berapi yang merusakkan proses peradaban manusia pada masa lampau.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 22 Februari 2021: Hati-hat! Sedia Payung Bandung akan Hujan Disertai Petir pada Siang Hari

Begitupun peristiwa bencana yang terjadi di muka bumi ini sejak zaman Nabi Adam hingga sekarang.

Bencana yang terjadi merupakan kehendak-Nya, harus kita maknai sebagai peringatan dan rahmat yang diberikan Allah kepada kita.

Tidak ada salahnya kita berkaca pada sejarah dan berikut contoh bencana yang sempat memusnahkan satu kaum yang semoga hal ini tidak terjadi pada kita berikut pemaparannya.

Baca Juga: Selebgram Alesya Kafelnikova Klarifikasi, Atas Berita Miring Dirinya Telanjang di Punggung Gajah di Bali

Pertama, Banjir besar pertama dan terdahsyat di dunia terjadi pada zaman Nabi Nuh AS. Banjir besar itu terjadi pada hari Jumat dan berlangsung selama enam bulan.

Azab yang ditimpakan kepada umat Nabi Nuh itu karena mereka membangkang seruan nabinya untuk beriman kepada Allah. Kisah tersebut diabadikan dalam Alquran.

Nabi Nuh yang jengah dengan ulah kaumnya kemudian mengadukan masalah yang dihadapinya kepada Allah SWT.

Baca Juga: UP DATE COVID-19 Minggu 21 Februari 2021: Sudah 34.489 Orang Meninggal Dunia di Indonesia, Hati-Hati!

Maka Allah memperkenankan doanya dan membinasakan semua manusia yang ada di muka bumi dari kalangan orang-orang kafir hingga anak Nuh sendiri yang memisahkan diri dari ayahnya dan bergabung dengan kaumnya dalam kekafiran.

Kedua, Dalam amanahnya, Nabi Luth diminta oleh Allah untuk menyadarkan kaum Sodom dan mengenalkan ajaran Allah. Sesampainya di Sodom, Nabi Luth terkejut karena maraknya pencurian hingga penyuka sesama jenis.

Kaum Sodom merupakan kaum pertama di dunia yang melakukan perbuatan keji yakni menyukai sesama jenis.Saat subuh tiba, Allah mendatangkan gempa bumi, angin kencang, dan hujan batu hingga negeri Sodom hancur bersama orang-orang tercela di dalamnya.

Baca Juga: Ayus Keybordist Sabyan, Akhirnya Bicara Mengenai Isu Perselingkuhan dengan Nissa Sabyan, Inilah Penjelasannya

"Dan Kami turunkan kepada mereka hujan [batu]; maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu," (Q.S.Al-A'raf: 84).

Ketiga, Fir’aun (Ramses II) dan kroni-kroninya yang kafir telah dihujani bencana berupa angin topan, belalang, kutu, kodok, dan darah, kemudian minta dimohonkan oleh Nabi Musa AS agar mereka dilepaskan dari azab itu.

Setelah azab tersebut dilepaskan oleh Allah, mereka lantas kembali kafir. Bahkan sang Fir’aun tetap memproklamasikan diri sebagai ‘Tuhan’. Maka Allah tenggelamkan mereka ke dasar Laut Merah (Q.S. Al-A’raaf [7]: 133-136).

Baca Juga: Waduh! Batal Nikah karena Terganjal Restu Bapaknya, Kalina Oktarannny Minta Vicky Prasetyo untuk Bersabar

Keempat, Kaum 'Aad menempati kemah-kemah yang terbuat dari bulu, kemudian ditegakkan dengan tiang-tiang yang kuat lagi kokoh. Mereka terkenal sangat kuat di masanya dan paling besar tubuhnya.

Ajakan Nabi Hud kepada kaumnya 'Aad agar taat kepada Allah dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan tidak diindahkan oleh mereka.

Kaum 'Aad malah terus mengerjakan maksiat dan menyembah berhala. Kaumnya pun semakin sombong di samping menolak dengan keras beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.Mereka juga mengolok-olok Nabi Hud dan meminta kepadanya agar disegerakan azab.

Baca Juga: Gawat! Pandemi COVID-19 Belum Reda, Kini Ada Lagi Kasus Baru Flu Burung yang Menyerang Manusia di Rusia

Akhirnya, Allah SWT mengirimkan kepada mereka hawa yang panas yang membuat sumur-sumur dan sungai-sungai menjadi kering, tanaman dan buah-buahan menjadi mati, hujan pun berhenti turun dalam waktu yang cukup lama, lantas kemudian datang awan yang besar yang memusnahkan mereka.

Kelima, kaum Nabi Shaleh AS yang angkuh, kafir, dan menyembelih unta mukjizat yang tidak boleh diganggu, dilanda dahsyatnya bermacam-macam azab, seperti disebutkan

”Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: ‘Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)’. (Al-A’raaf (7) ayat 77-79).

Baca Juga: Menyedihkan! Anfield Kini Menjadi Kuburan Bagi Liverpool, Selalu Kalah dalam Empat Pertandingan Terakhir

Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.

Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat".

Keenam, bencana yang menimpa kaum Nabi Syu’aib AS di Madyan yang dihantam gempa hingga jadi maya-mayat yang bergelimpangan karena kekafiran mereka dan sikap curang dalam menakar dan menimbang (Q.S. Al-A’raaf [7]: 85-94).

Baca Juga: Myanmar Membara, Para Demonstran Ditembaki Militer dengan Peluru Tajam dua Orang Tewas, 30 orang Luka-Luka

Ketujuh, bencana kepada kaum pada zaman Nabi Ibrahim yang diubah wujudnya menjadi monyet karena menyepelekan shalat (Jumat) demi menumpuk harta Firman Allah:“Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: ‘Jadilah kamu kera yang hina.’ (Q.S. Al-Baqarah [2]: 65-66).

Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”

Kedelapan, pada masa Rasulullah SAW. pernah terjadi bencana wabah. hadis Nabi mengatakan: “Dari Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW, Aisyah berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tho'un. Rasulullah lalu menjawab: Sesungguhnya wabah tho'un (penyakit menular dan mematikan) itu adalah ujian yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Allah juga menjadikannya sebagai rahmat (bentuk kasih sayang) bagi orang-orang beriman.

Baca Juga: Inilah 4 Tips Cara Melindungi Anak Perempuan dari Perbuatan Zina, Nomor Tiga Banyak Orang Tidak Tahu

Tidaklah seorang hamba yang ketika di negerinya itu terjadi tho'un lalu tetap tinggal di sana dengan sabar (doa dan ikhtiar) dan mengharap pahala disisi Allah, dan pada saat yang sama ia sadar tak akan ada yang menimpanya selain telah digariskan-Nya, maka tidak ada balasan lain kecuali baginya pahala seperti pahala syahid" (HR Al-Bukhari).

Kesembilan, pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab, pernah terjadi gempa besar. Orang-orang panik. Korban pun berjatuhan. Beberapa saat setelah kejadian itu, Khalifah menyampaikan pesannya.

“Kalian suka melakukan bid’ah yang tidak ada dalam Alquran, sunah Rasul (hadits), dan ijma (kesepakatan umum) para sahabat Nabi sehingga kemurkaan dan siksa Allah turun lebih cepat” (Sunan Al-Baihaqi diriwayatkan dari Shafiyah binti Ubaid).

Baca Juga: Luar Biasa! Baim Wong Evakuasi Korban Banjir yang terkena Stroke dan Bayi dengan Memanjat Tangga ke Lantai 2

Pesan suci yang disampaikan Umar bin Khaththab mengenai bencana adalah, walaupun di sekelilingnya banyak orang shaleh, bencana tetap terjadi karena adanya pelanggaran terhadap nilai-nilai ajaran Islam. Bencana adalah teguran Allah SWT agar hamba-hamba-Nya bisa kembali kepada kebenaran. ***


 

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x