BAGIKAN BERITA - Politikus Senior pendiri Partai Ummat Amien Rais dan sejumlah anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) menggelar sumpah mubahalah atas kematian 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) pada tragedi Km 50 Tol Jakarta-Cikampek, 7 Desember 2020 lalu.
Tampak hadir penyanyi Neno Warisman, Marwan Batubara ustaz Sambo hingga para keluarga almarhum keenam Laskar FPI.
Amien Rais menganggap, penetapan tersangka terhadap enam laskar FPI yang meninggal tersebut merupakan sebuah kedzaliman.
Baca Juga: Innalillahi, Terjadi Gempa 8,1 Magnitudo di Selandia Baru, Alarm Tsunami Berbunyi, Warga Dievakuasi
Amien Rais juga kecewa terhadap Polisi yang menutup kasus tertembak para pengawal Habib Rizieq Shihab tersebut.
Menurut dia, keenam Laskar FPI yang tewas adalah korban kezaliman yang harus tetap diusut.
"Saya yakin sekali bahwa mereka yang teraniaya betul-betul objek kezaliman, kita yakin semua bahwa doa kita dikabulkan Allah SWT," ucap Amien Rais yang dinggah di channel YouTube Neno Warisman, Rabu 3 Maret 2021.
Baca Juga: Inilah 6 Tips Jitu Agar Semangat Ibadah Kita Konsisten, Nomor 3 Dicontohkan Rasululah SAW
Amien juga mengatakan, bahwa pihak TP3 sudah mengundang Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran untuk bersama-sama mengucapkan sumpah Mubahalah tersebut.
Di mana, isi sumpah itu menegaskan siapa saja yang berbuat dzalim akan mendapatkan laknat di dunia dan akhirat dari Allah, baik itu pihak keluarga enam Laskar FPI sendiri ataupun kepolisian.
Namun, Kapolda Metro Jaya tidak menghadiri sumpah Mubahalah yang digelar oleh Amien Rais CS tersebut.
Baca Juga: Andi Arief Sindir Mahfud MD yang Diam Lihat Partai Demokrat 'Digerus' oleh KLB
"Sudah kita undang tak datang, seperti permintaan kita kepada Allah, Allah akan memberikan laknat dunia dan akhirat," tutur Amien Rais.***