BAGIKAN BERITA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang juga Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo membuat publik terkejut dengan pernyataannya yang mengaku pernah ditawari untuk mengambil alih Partai Demokrat.
Gatot mengaku, sebelum kisruh Demokrat saat ini lantaran terjadi Kongres Luar Biasa (KLB) yang mendaulat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Gatot telah terlebih dahulu diminta untuk mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kepada Sosiolog dan Jurnalis Bang Arief, Gatot bercerita tentang ambisi para kader Demokrat yang berseberangan dengan AHY.
Para kader tersebut berencana untuk membuat Mosi tidak percaya kepada AHY, sehingga AHY akan lepas dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.
Lalu, setelah kursi Ketua Umum kosong, barulah Gatot Nurmantyo akan diangkat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB atau Munaslub.
"Ada juga yang datang ke saya. (Mereka) datang, oh menarik juga, gimana prosesnya? 'Begini pak nanti kita bikin KLB, nanti yang dilakukan adalah kita menjatuhkan, mengganti AHY dulu (lewat) mosi tidak percaya akhirnya AHY turun. Setelah AHY turun baru pemilihan, bapak pasti deh nanti begini begini'..," ucap Gatot di Channel YouTube Bang Arief, Sabtu 6 Maret 2021.
Baca Juga: Bagai Mimpi di Siang Bolong, Andin yang Hilang Bisa Bertemu Aldebaran Kembali di Ikatan Cinta
Namun, Gatot waktu itu bilang sevara tegas tidak tertarik tawaran mereka. Menurutnya, Gatot tidak mungkin mengecewakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).