Islam sangat memahami keterbatasan atau uzur yang menimpa pemeluknya. Sehingga, pada kondisi demikian, Islam membuka pintu seluas-luasnya beberapa “ibadah pelipur lara” melalui amalan tertentu sebagai pengganti untuk meraih pahala haji atau umroh.
Baca Juga: Mati Lampu, Kupang NTT Bagaikan Kota Mati, Masyarakat Rela Bayar Rp5 Ribu Per jam untuk Mengecas HP
Tujuannya, agar surga Allah itu bisa diwarisi oleh mereka yang beriman dan beramal saleh, apa pun “kasta”-nya.
Setiap amal saleh dalam Islam, tidak akan luput dari catatan malaikat. Sehingga, sekecil apa pun bentuk amalan itu, tidak boleh diremehkan, apalagi bila menjadi alasan untuk tidak mengerjakannya.
Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Janganlah engkau meremehkan sekecil apa pun perbuatan baik itu, walaupun hanya dengan berwajah manis saat bertemu saudaramu.” (H.R. Muslim) Allah amat mencintai hamba yang taat di tengah kondisinya yang tiada berkecukupan.
Hidup mapan bukan jaminan keimanan. Sebab, kemapanan tidak selalu beriringan dengan ketaatan, bahkan sering menjadi benalu.
Sering menjadi faktor utama keengganan seseorang menghambakan diri kepada Tuhannya. Oleh karena itu, setiap orang yang belum mampu untuk melaksanakan ibadah haji, jangan berkecil hati, Allah itu Maha Pemurah dan Mahaluas karunia-Nya.
Di antara bentuk kemahamurahan-Nya, Dia memberikan amalan-amalan lain yang pahalanya sepadan dengan pahala ibadah haji, dan pelaksanaannya tidak harus menggelontorkan biaya besar. Di antara amalan tersebut adalah sebagai berikut.