BAGIKAN BERITA - Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla mengucapkan kabar duka atas meninggalnya Penyair Umbu Landu Paranggi dan Daniel Dhakidae.
Ulil Abshar Abdalla menulis kabar meninggalnya Penyair Umbu Landu Paranggi dan Daniel Dhakidae ini di akun witter pribadinya pada Selasa 6 April 2021.
"Hari ini ada dua orang hebat yg meninggal: Daniel Dhakidae dan Umbu Landu Paranggi," cuit Ulil Abshar Abdalla.
Seperti diketahui Umbu Landu Paranggi adalah tokoh sastra Indonesia meninggal dunia di usia 77 tahun di rumah sakit Bali Mandara Denpasar, pada Selasa 6 April 2021 dini hari WITA.
Kabar meninggalnya Umbu ramai diketahui dari media sosial. "Sahabat kita, bung Umbu, berpulang. Guru batin kami pamitan dinihari tadi," kata penyair Warih Wisatsana di akun Facebooknya.
Umbu Landu Paranggi adalah guru dari Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun ini lahir di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, pada 10 Agustus 1943.
Pada tahun 1969, Umbu menjadi pengisi rubrik sastra di mingguan Pelopor Yogya. Kantornya ada di Jalan Malioboro.
Setelah itu pada tahun 1970-an Umbu mendirikan PSK (Persada Studi Klub, banyak beraktifitas di kawasan Malioboro sehingga ia sering disebut "Presiden Malioboro".
Pada tahun 1975 Umbu pulang ketanah kelahirnnya di Sumba . Namun tiga tahun kemudian Umbu pindah ke Bali.
Baca Juga: Mati Lampu, Kupang NTT Bagaikan Kota Mati, Masyarakat Rela Bayar Rp5 Ribu Per jam untuk Mengecas HP
Di kota seribu pura ini, ia menjadi redaktur sastra di harian Bali Post dan sekaligus menjadi guru bagi para sastrawan muda Bali.
Di Bali ia berhasil mendidik beberapa muridnya menjadi seorang sastrawan yang cukup terkenal seperti. Putu Fajar Arcana, Cok Sawitri, Oka Rusmini dan Raudal Tanjung Banua.
Bali merupakan tempat yang cocok bagi alumnus Fisipol UGM jurusan Sosiatri ini ia telah tinggal cukup lama di Bali hingga meninggal.
Salah satu prestasi dari Umbu Landu Paranggi sebagai seorang seniman adalah ketika ia mendapatkan Penghargaan Seni pada tahun 2019 dari Akademi Jakarta.
Sedangkan Daniel merupakan teman diskusi Gus Dur di waktu muda. Wawasan Daniel sangat luas apalagi menyangkut demokrasi di Indonesia.
Kabar meninggalnya Daniel Dhakidae karena serangan jantung diketahui dari unggahan akun twitter @andreasharsono.
"RIP Daniel Dhakidae (lahir Ngada, Flores 1945) cendekiawan publik, lulusan Cornell University, lama bekerja di Kompas dan Prisma, meninggal serangan jantung usia 76 tahun di Jakarta hari ini," tulis @andreasharsono. ***