Karena berupa getaran batin, niat tak diwajibkan dilafalkan: cukup apa yang hendak dilakukan “dibunyikan” dalam hati.
Namun, melafalkan niat akan membantu hati lebih konsentrasi terhadap niat, terutama bagi orang yang kena penyakit waswas (peragu).
Terkait dengan shalat Idul Adha, contoh lafal niat dalam bahasa Arab adalah berikut ini:
Ushallî rak‘ataini sunnata-li ‘îdil adl-hâ (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘âlâ.”
Atau bisa lebih lengkap: Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
Lafal niat dibaca menjelang takbiratul ihram. Lafal niat juga bisa menggunakan bahasa lokal setempat.