Gatot Wardoyo: Meditasi Menjadi Kebiasaan Setiap Hari

- 12 September 2023, 18:12 WIB
Bapak Christianus Laurentius Gatot Wardoyo atau sering disapa dengan Pak Kris merupakan pria yang mengabdikan dirinya di masa pensiun dengan menjadi pengajar paruh waktu ( dosen tamu ) di universitas swasta nasional fakultas hukum ilmu, hukum perbankan.
Bapak Christianus Laurentius Gatot Wardoyo atau sering disapa dengan Pak Kris merupakan pria yang mengabdikan dirinya di masa pensiun dengan menjadi pengajar paruh waktu ( dosen tamu ) di universitas swasta nasional fakultas hukum ilmu, hukum perbankan. /

BAGIKAN BERITA-Bapak Christianus Laurentius Gatot Wardoyo atau sering disapa dengan Pak Kris merupakan pria yang mengabdikan dirinya di masa pensiun dengan menjadi pengajar paruh waktu ( dosen tamu ) di universitas swasta nasional fakultas hukum ilmu, hukum perbankan. Di sela-sela kesibukannya beliau masih menyempatkan diri untuk memberikan pelayanan di gereja sebagai wakil pastor (pro-diakon) selama 10 tahun.

Gatot Wardoyo lahir di Madiun pada 13 Desember 1953 dan menghabiskan masa pendidikannya dari SD sampai SMA di kota kelahirannya Madiun pula. Lalu setelah itu melanjutkan ke perguruan tinggi di jurusan Hukum Dagang, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Kris juga sempat memperoleh beasiswa dari BNI dan HIID (Harvard Institute for International Development) lalu kemudian melanjutkan pendidikan di Tulane University, New Orleans, Louisiana. Dan akhirnya menyelesaikan pendidikan master dalam waktu hanya 1,5 tahun untuk meraih gelar LL.M (Master of Law).

Berkepribadian Sederhana

Pak Kris dikenal sebagai orang yang memiliki kepribadian sederhana di mana hobi beliau adalah pada dunia fotografi sejak muda. Bahkan beliau juga mengabadikan berbagai momen penting dalam bingkai foto kehidupan. Namun cenderung lebih fokus pada fotografi dengan tema panorama, flora dan fauna serta bangunan-bangunan yang tampak ikonik.

Sebagai wakil pastur atau pro-diakon, Pak Kris tentu saja banyak memberikan pelayanan doa bagi umat yang sakit bersama pastur dan juga masyarakat lingkungan di area gereja. Bahkan beliau juga pernah menjadi pamong wilayah umat Katolik di area tempat tinggal beliau.

Pak Kris juga di kehidupan yang cukup santai yaitu ketika punya waktu senggang hobi menikmati kopi hitam panas atau minuman dingin green tea latte sambil mendengarkan musik reggae, musik-musik pop country dan musik meditasi. Bahkan Pak Kris memiliki musisi favorit yaitu musisi pop country, Don William. Kris juga punya ketertarikan pada dunia kuliner, bahkan menyukai semua jenis masakan di seluruh dunia. Namun faktanya, makanan yang paling disukai adalah makanan pada masa kecilnya yaitu pecel Madiun dan kerupuk rambak kulit sapi.

Kris juga suka yang namanya menonton film di bioskop bahkan menjadi salah satu tempat yang paling nyaman untuk menikmati hari luang. Kris tidak pilih-pilih soal tontonan film karena suka film dengan berbagai genre terutama film superhero. Film Favorit Kris adalah Passion Of The Christ karena menjadi salah satu cara untuk refleksi keimanan.

Latar Belakang Keluarga

Berbicara soal latar belakang keluarga, Kris berasal dari keluarga sederhana di Madiun di mana ayahnya adalah bendaharawan di instansi pemerintahan dan sang ibu merupakan seorang guru. Kris adalah putra ke-8 dari 8 bersaudara dan hidup sebagai masyarakat Jawa sederhana yang memang sudah diajarkan sopan santun yang kental dengan budi pekerti budaya Jawa.

Sang ayah adalah musisi yang mahir bermain biola dan ketika waktu luang banyak mempelajari penanggalan Jawa kuno. Tidak heran, Kris kecil menikmati musik dari usia dini dan punya selera musik yang cukup bagus. Sementara jiwa pembelajar dan pekerja diwarisi dari sang ibu.

Prinsip Hidup dan Keyakinan

Kris sebagai pelayan umat dan juga sekaligus pendoa serta pengajar kemudian juga bertugas sebagai bapak kepala keluarga punya prinsip hidup yang terus dipegang yaitu Ad Maiorem Dei Gloriam yang artinya setiap sikap, keputusan dan juga perbuatan yang diambil baik kecil maupun ringan, besar maupun berat harus selaras dengan nilai-nilai luhur mulia.
Karena nilai-nilai tersebut ada dalam hakikat Allah yang menciptakan dan memelihara perkembangan umat manusia.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x