Waduh! Suster Sambil Menangis dan Berlutut Memohon kepada Polisi Myanmar untuk Tidak Menangkap Para Demonstran

1 Maret 2021, 15:09 WIB
Waduh! Suster Sambil Menangis dan Berlutut Memohon kepada Polisi Myanmar untuk Tidak Menangkap Para Demonstran /twitter.com/CardinalMaungBo/

BAGIKAN BERITA - Uskup Agung Katolik Roma di Yangon, Myanmar, Kardinal Charles Maung Bo membagikan foto seorang suster yang berlutut sambil menangis memohon kepada para polisi untuk tidak menangkap para demonstran.

Foto kejadian di Myanmar ini, diunggah Charles Maung Bo di twitter @CardinalMaungBo pada Minggu 28 Februari 2021 menjadi viral di dunia maya. Charles Maung Bo menyebutkan bahwa suster yang berlutut sambil menangis tersebut bernama Ann Nu Thawng.

Suster Ann Nu Thawng sambil menangis berupaya untuk menghentikan polisi untuk tidak menangkap para demonstran yang melakukan unjuk rasa menentang militer yang telah menggulingkan pemerintahan yang sah.

Baca Juga: Yordania Murka, Israel Izinkan 230 Warganya untuk Merayakan Festival Yahudi Purim di Areal Masjid Al-Aqsa

Akibat aksi suster tersebut, para polisi tidak jadi menangkap para demonstran yang berjumlah 100 orang tersebut.

Waduh! Suster Sambil Menangis dan Berlutut Memohon kepada Polisi Myanmar untuk Tidak Menangkap Para Demonstran

"Hari ini telah terjadi kerusuhan hebat yang melanda seluruh negeri. Polisi menangkap, memukuli bahkan menembak rakyatnya sendiri," cuit Charles Maung Bo di akun twitter pribadinya.

“Sambil menangis, suster Ann Nu Thawng meminta polisi untuk berhenti menangkap para demonstran, kata Charles Maung Bo.

Baca Juga: Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Presiden Jokowi Ucapkan Duka Cita yang Mendalam di Kampus UII Yogyakarta

Seperti diketahui, Aksi brutal kembali dilakukan oleh militer Myanmar kepada para pengunjuk rasa yang menewaskan 8 orang.

Dalam aksinya tersebut para pengunjuk rasa meminta kepada militer untuk mengembalikan kekuasaannya kepada pemimpin Myanmar yang sah Aung San Suu Kyi.

Seperti dilansir AFP, Aksi pengunjuk rasa kepada militer yang menewaskan 8 orang ini terjadi di beberapa kota Myanmar.

Baca Juga: Gawat! Timur Tengah Kembali Memanas, Israel Serang Kepentingan Iran di Damaskus Suriah dengan Rudal Andalannya

Di Dawei tiga orang pengunjuk rasa tewas ditembak dengan peluru tajam, sementara yang lainnya mengalami luka-luka.

Di Bago, dua remaja ditembak mati, menurut Sopir ambulans, Than Lwin Oo, ia telah mengevakuasi jenazah remaja-remaja tersebut ke kamar mayat di rumah sakit utama Bago.

Sementara itu seorang pria berusia 23 tahun tewas mengenaskan setelah ditembak militer, dia meninggalkan seorang istri yang tengah hamil 3 bulan.

Baca Juga: Gawat! Militer Myanmar Semakin Brutal, 8 Orang Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak Menggunakan Peluru Tajam

Sedangkan di Mandalay salah satu kota terbesar Myanmar dua orang tewas karena luka tembak yang dideritanya.

Aksi brutal yang dilakukan militer myanmar kepada para pengunjuk rasa mendapat kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melalui juru bicara bidang hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani meminta militer menghentikan aksi kekerasan tersebut.

"Kami mengutuk keras kekerasan yang meningkat terhadap protes di Myanmar dan menyerukan kepada militer untuk segera menghentikan penggunaan kekuatan terhadap pengunjuk rasa damai," ujarnya seperti dilansir AFP pada senin 1 Maret 2021.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler