Myanmar Makin Memanas, 224 Warga dan 3 Orang Pasukan Keamanan Tewas Serta 2.258 Ditangkap dalam Kerusuhan

19 Maret 2021, 11:29 WIB
Ilustrasi demontrasi*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Ribuan penentang pemerintahan militer di negara Myanmar yang berbaris di kota Natmauk, sebuah kota kelahiran dari pahlawan nasional Aung San, melawan tindakan kekerasan oleh pasukan keamanan, pada Kamis 18 Maret 2021.

Salah satu kelompok mengatakan, Kerusuhan dan demonstrasi terjadi di kota-kota lainnya di negara Myanmar, kerusuhan ini juga menewaskan pasukan keamanan berjumlah tiga orang.

Pihak berwenang pun mengurangi penggunaan lebih lanjut terkait layanan internet di Myanmar, tentunya ini sangat menghambat para pengunjuk rasa untuk berorganisasi.

Baca Juga: Setelah Terus Ditembaki Junta Militer, Demonstran Myanmar Lakukan Perlawanan dengan Ketapel dan Bom Molotov

Akibat hal itu negara Myanmar pun semakin terisolasi dan Uni Eropa bersiap menjatuhkan sanksi pada militer atas kudeta 1 Februari yang sudah melengserkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi dan putri Aung San.

Kejamnya mereka, pasukan keamanan sudah menggunakan taktik dan strategi kekerasan yang semakin menjadi-jadi upaya menekan demonstraai yang terus menerus setiap hari di Myanmar.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk tahanan politik mengungkapkan bahwa jumlah total korban meninggal dunia dalam kerusuhan selama berminggu-minggu meningkat tajam sebanyak 224 korban jiwa. Sedangkan 2.258 orang telah ditangkap, didakwa dan dijatuhi hukuman.

Baca Juga: Kelompok Biksu Buddha Myanmar Mengutuk Keras Penyiksaan dan Pembunuhan Warga Sipil Tak Berdosa oleh Militer

Pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kota Jenewa, mereka sangat mengecam atas penggusuran paksa, penahanan semena-mena, serta pembunuhan para pengunjuk rasa yang mendukung demokrasi. PBB mengatakan pemerintah asing mesti mempertimbangkan untuk mengejar mereka yang harus bertanggung jawab atas kejahatan terhadap manusia.

Disisi lain pasukan keamanan sedang fokus untuk membasmi perbedaaan pendapat di ibukota komersial Yangon, Myanmar. Namun suara Demokratik Burma telah melaporkan bahwa ribuan orang berbaris di pusat kota Natmauk, beruntung tidak ada kekerasan yang terjadi.

Protes Natmauk memiliki makna simbolis yang dalam karena itu adalah kota kelahiran Aung San, yang memimpin perjuangan kemerdekaan Birma dari Inggris akan tetapi dibunuh pada tahun 1947.

Baca Juga: Ribuan Penduduk Myanmar Tinggalkan Pinggiran Kota Yangon karena Tindakan Keras Militer, UE Siapkan Sanksi

Putrinya Suu Kyi, 75 tahun, juga sangat populer karena kampanyenya selama puluhan tahun untuk demokrasi.

Peraih Nobel perdamaian itu sekarang sedang di tahan ia di tahanan dilokasi yang belum diketahui secara umum saat menghadapi tudingan penyuapan dan kejahatan lainnya yang bisa membuatnya dilarang dari politik dan dipenjara jika memang terbukti bersalah, namum pengacaranya menjelaskan bahwa tuduhan itu hanyalah rekayasa semata.

Satu anggota parlemen dari partai Liga Nasional untul denokrasi mengunggah pesan di jejaring sosialnya mengungkapkan bahwa Kyi Toe, tokoh yang dianggap penting NLD sejak penangkapan Suu Kyi dan anggota komite informasinya sudah ditangkap di hari kamis.

Baca Juga: Imbas Kegaduhan di Myanmar, Sekitar 400 Warganya Termasuk Polisi dan Petugas Damkar Mengungsi ke India

Dari kerusuhan di negara Myanmar ini, para negara-negara Barat sangat mengutuk keras terhadap kudeta itu dan menyerukan diakhirinya kekerasan, kegaduhan dan pembebasan Suu Kyi. Tetangga Asia sudah menawarkan guna membantu menemukan solusi, namun pihak militer Myanmar nampaknya belum menunjukan tanda-tanda akan mencari rekonsiliasi.

Saat televisi pemerintah menunjukan pada hari kamis, pemimpin kudeta Jendral Min Aung Hlaing mengambil bagian dalam konfrensi video dengan kepala pertahanan Asia Tenggara lainnya, atas keterlibatan internasional pertamanya sejak perebutan kekuasaan, dalam hal ini juga tidak ada krisis Myanmar dibahas.

Militer telah mempertahankan kudeta tersebut, dengan mengatakan tuduhan kecurangan dalam pemilihan 8 November yang disapu oleh Suu Kyi NLD ditolak oleh komisi pemilihan. Itu telah menjanjikan pemilihan baru tetapi belum menetapkan tanggal.***

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Routers

Tags

Terkini

Terpopuler