Kendaraan Junta Militer Myanmar Menabrak Demonstran Anti Kudeta 5 Orang tewas dan 15 Lainnya Luka-luka

6 Desember 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi, unjuk rasa anti kudeta /pixabay/

BAGIKAN BERITA - Aksi biadab kembali dilakukan junta militer Myanmar, ketika mereka menabrak kerumunan demonstran anti kudeta, akibatnya 5 orang tewas dan 15 orang lainnya luka-luka dan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu pagi 5 Desember 2021.

Kejadian yang menewaskan 5 orang dan 15 lainnya luka-luka akibat ditabrak Junta militer ini, terjadi di kota Yangon yang juga merupakan tempat para demonstran anti kudeta melakukan unjuk rasa menentang kebijakan penguasa Myanmar.

Tampak dari video yang beredar di media sosial sebuah kendaraan junta militer Myanmar menabrak dengan sengaja kerumunan demonstran anti kudeta dan terlihat sejumlah jenazah bergelimpangan dan setelah diverifikasi jumlah yang tewas berjumlah 5 orang dan 15 lainnya luka-luka.

Baca Juga: Ustaz Zacky Mirza Alami Musibah Kecelakan Mobil Saat Safari Dakwah di Aceh, Terkena Pecahan Kaca!

Menurut kantor berita Reuters, kejadian yang mengerikan tersebut terjadi saat para demonstran anti kudeta baru memulai unjuk rasa, namun tiba-tiba datang sebuah kendaraan militer dan langsung menabraknya.

Menurut seorang demonstran mengatakan bahwa dirinya ditabrak dan terjatuh di sebuah mobil dan kemudian dianiaya oleh militer menggunakan senapan, namun dirinya berhasil melarikan diri setelah melakukan perlawanan.

"Dia (militer) langsung menembak saya saat saya berlari dalam pola zig-zag. Untungnya, saya berhasil lolos," ungkap seorang demonstran seperti dikutip dari Reuters pada Senin 6 Desember 2021.

Baca Juga: Rezeki Hari Senin, Alhamdulillah Dapat Bantuan Pinjaman Tanpa Bunga hingga Rp500 Juta dari KUR BSI

Selain itu banyak saksi mata yang melihat junta militer melakukan penangkapan dan memukuli para pengunjuk rasa, bahkan sejumlah demonstran mengalami luka serius di bagian kepala dan tidak sadarkan diri.

Sampai saat ini, unjuk rasa menentang junta militer yang berkuasa terus terjadi di Myanmar, bahkan data sementara yang didapat sudah 1.300 orang tewas sejak militer berkuasa pada 1 Februari 2021.

Sebagai informasi, kekacauan yang terjadi di Myanmar berawal dari tergulingnya Aung San Suu Kyi dari kekuasaannya yang dilakukan militer di bawah Panglima Tertinggi Min Aung Hlaing pada Senin 1 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Mudah Sekali dan Bisa Tanpa Agunan Serta Tanpa Riba, Buruan Datang ke KUR BSI, Anda Dapat Pinjaman Rp10 Juta

Mereka menangkap Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint dan pemimpin lainnya dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi.

Militer beralasan, Aung San Suu Kyi dan partainya telah melakukan kecurangan dalam pemilihan umum yang lalu.

Bahkan pihak militer menyatakan negara dalam keadaan darurat selama setahun dan kekuasaan dipegang penuh oleh militer.***

Editor: Ali Bakti

Tags

Terkini

Terpopuler