Orang Dewasa di Jepang Banyak yang Tidak Mau Menikah, Ternyata Ini Penyebabnya!

6 Januari 2024, 16:50 WIB
Ilustrasi pernikahan /Pixabay/toanmda/

BAGIKAN BERITA – Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan bahwa semakin banyak orang dewasa Jepang berusia 20 hingga 40 tahun yang enggan menikah, di mana sepertiga dari mereka belum pernah menjalin hubungan romantis, dan seperempat tidak memiliki niat untuk menikah.

Survei yang dilakukan oleh kelompok layanan kepegawaian Recruit Holdings Co. menemukan bahwa rasio pria dan wanita lajang yang belum pernah menjalin hubungan romantis mencapai 34,1 persen, mencatatkan angka tertinggi sejak kelompok tersebut mulai melakukan survei pandangan masyarakat terkait pernikahan pada tahun 2017.

Sebanyak 25,6 persen dari responden juga menyatakan tidak berniat untuk menikah, angka yang hampir sejajar dengan temuan survei kesetaraan gender yang dilakukan pemerintah Jepang tahun lalu.

Pemerintah Jepang saat ini berusaha mengatasi tantangan terkait rendahnya angka kelahiran dan kekurangan tenaga kerja di negara tersebut.

Baca Juga: Total Rp7,52 Triliun, BLT El Nino Mulai Disalurkan kepada 18,8 Juta Masyarakat, Begini Cara Mendapatkannya

Recruit melaporkan bahwa angka orang yang enggan menikah di Jepang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2021, yang saat itu berada pada angka 21,1 persen.

Survei terbaru ini, dilaksanakan pada bulan September dan dirilis bulan ini, melibatkan 1.200 orang dewasa lajang yang belum pernah menikah.

Survei juga menemukan bahwa sekitar 19,4 persen responden perempuan dan 23,7 persen responden laki-laki berusia 20-an di Jepang menganggap menjalin hubungan romantis hanya sebagai pemborosan waktu dan uang.

Di sisi lain, persentase responden perempuan berusia 30-an yang memiliki pandangan serupa meningkat tajam dari 14,6 persen pada tahun 2021 menjadi 23,6 persen pada tahun 2023.

Baca Juga: Kabar Duka, Aktor Speed Racer Christian Oliver Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Karibia

Dari semua kelompok umur yang tidak ingin menikah, 42,5 persen laki-laki menyebutkan tekanan finansial dalam kehidupan rumah tangga sebagai alasan utama, sementara 40,5 persen perempuan menyatakan bahwa mereka tidak ingin mengorbankan kebebasan dan kemandirian mereka.

Meskipun 46,1 persen dari seluruh responden menyatakan keinginan untuk menikah, tren menunjukkan penurunan, yakni 55,4 persen pada tahun 2017 dan 52,6 persen pada tahun 2021.

Di antara responden berusia 20-an, 44,3 persen perempuan dan 34,6 persen laki-laki menyatakan hanya akan berkencan dengan tujuan mencari pasangan hidup.***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler