Pada bentrokan tersebut 38 orang dikabarkan tewas ketika militer memadamkan protes di beberapa kota.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan insiden kemarin sebagai hari paling kejam sejak demonstrasi menentang kudeta militer bulan lalu pertama kali meletus.
“Polisi dan tentara melepaskan tembakan dengan peluru tajam dengan sedikit peringatan,” kata saksi mata seperti dikutip dari Reuters.
Pertumpahan darah terjadi satu hari setelah negara-negara tetangga menyerukan pengekangan setelah militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.***