Kata seorang laki-laki yang merupakan saudara korban, pada Selasa malam, pasukan keamanan melesatkan tembakan dari senjatanya dan seorang lelaki berusia 28 tahun telah tewas dalam demonstrasi di ibukota komersial Yangon,
Saat dikonfirmasi seorang juru bicara junta tak sedikit pun memberi sebuah komentar lewat sambungan telepon, ini disinyalir karena penonaktifan hampir total internet seluruh hingga menyulitkan proses verifikasi informasi dan sangat sedikit warga Myanmar mempunyai akses wifi.***