BAGIKAN BERITA - Puluhan ribu orang diduga sudah mengungsi terkait serangan yang mematikan oleh para pemberontak (ISIS) di kota pusat gas Mozambik Utara, Selasa, 30 Maret 2021.
Dilansir Bagikanberita.com dari Reuters.com, seorang warga yang selamat menuturkan bahwa, banyak warga sipil Mozambik melarikan diri dan menyebar ke hutan lebat untuk berusaha kabur dengan kendaraan perahu usai Palma diserang oleh pemberontak ISIS di hari Rabu.
Pihak pemerintah Mozambik sudah mengkonfirmasi bahwasannya ada belasan warganya dinyatakan tewas dalam pemberontakan tersebut, 7 orang termasuk korban tewas saat gerilyawan mengepung konvoi kendaraan yang kabur di hari Jumat lalu, tak hanya itu salah seorang saksi mata menuturkan bahwa mayat di tepi jalanan tergelatak begitu saja dan bahkan ada yang dipenggal oleh ISIS sungguh kejam dan keji.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengungkapkan pihaknya terus menerima laporan bentrokan di Palma dan daerah sekitarnya pada hari Selasa, 30 Maret 2021.
"Ini bencana kemanusiaan yang nyata," ujar Lola Castro, direktur regional Program Pangan Dunia, kepada Reuters.
“Orang-orang ... tersebar di mana-mana dengan perahu, melalui jalan darat.” imbuhnya.
Pihak Reuters pun belum dapat info yang jelas dan memverifikasi akun dari Palma, sedangkan pusat logistik untuk proyek gas yang nilainya mencapai 60 miliar dollar yang dipimpin oleh perusahaan minyak, termasuk Total. Di hari Rabu sebagian besar komunikasi sempat terputus ke kota, hingga sambungan telepon ke pemerintah pusat Mozambik dan pejabat keamaman tak dijawab saat hari Selasa.
Baca Juga: Ikatan Cinta 31 Maret 2021: Elsa Sementara Aman Karena Sogok Sumarno 500 Juta, Andin dan Al Senang