Pihak berwenang mencabut barikade-barikade pada Rabu malam di zona "kuning" yang ditetapkan sebagai area aman untuk mobilitas, sementara zona "merah" dan "oranye" yang merupakan area dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi akan tetap diisolasi hingga 12 Mei.
"Saya meminta agar orang tidak lalai, karena kita hidup di bawah cara hidup baru dalam konteks COVID-19," kata wakil gubernur Phnom Penh, Mean Chanyada pada sebuah konferensi pers.
Area-area yang termasuk dalam zona kuning akan mengalami aktivitas ekonomi dan arus lalu lintas yang lebih besar, tetapi tetap berada di bawah aturan jam malam dari pukul 08.00 malam sampai 03.00 pagi, katanya.
Ketika Phnom Penh dibuka kembali, pihak berwenang juga telah memperkenalkan langkah-langkah pembatasan baru, seperti hanya mengizinkan 50 persen pekerja di pabrik untuk kembali dan dengan prioritas pada mereka yang telah divaksin.
Langkah-langkah lain yang dilakukan termasuk lebih banyak pengujian COVID-19, peningkatan vaksinasi di beberapa area di Phnom Penh yang memiliki kasus infeksi lebih tinggi, dan larangan penjualan alkohol.
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Kamboja, Li Ailan, pada Minggu memperingatkan bahwa pelaksanaan pelonggaran pembatasan terlalu cepat.
"Melonggarkan tindakan pembatasan #COVID19 terlalu cepat dan terlalu dini berarti memungkinkan terjadinya lonjakan infeksi," kata Ailan dalam sebuah cuitan di Twitter.***