Sejumlah petugas proyek kereta cepat juga terlihat meninjau lokasi. Beberapa dari petugas itu pun melarang warga melintasi tali dan mendekati lubang itu. Mulyana, 46 tahun, warga Dangdeur lainnya menuturkan, kondisi tanah yang diterobos untuk terowongan kereta cepat tersebut memang terbilang labil.
Ia mencontohkan, warga Dangdeur hanya berani membuat sumur dengan kedalaman tak lebih dari 10 meter. Jika memaksa, material tanah bakal berjatuhan alias longsor.
"Harus pakai gorong-gorong," ucapnya bila warga ingin menambah kedalaman sumur.
Disclaimer: Artikel ini sebelumya telah tayang di Pikiran Rakyat berjudul Terowongan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Runtuh di KBB, Warga: Enggak Ada Hujan. ***