"Akibatnya, sejumlah personel jadi korban dan infrastruktur militer rusak," kata Dephan.
Pernyataan dari Azerbaijian itu menyebutkan bahwa pasukan Armenia melakukan pemata-mataan di perbatasannya, menempatkan persenjataan di kawasan itu, serta pada Senin (12/9) malam melakukan operasi ranjau.
Azerbaijan mengatakan aksi-aksi tersebut dilakukan dalam jarak sangat dekat untuk "menjadikan militer sebagai target".
Dephan Armenia mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa adu tembak antara kedua pasukan terus berlangsung secara sengit.
"Mulai terjadi akibat provokasi skala besar yang dilakukan pihak Azerbaijan. Angkatan bersenjata Armenia telah meluncurkan tanggapan yang seimbang."
Baca Juga: Dua Peserta dari Grup 7 Ini Menyusul ke Babak 24 Konser Dangdut Academy 5 Indosiar, Siapakah Mereka?
Konflik antara Azerbaijan dan Armenia mulai muncul pada akhir 1980-an ketika kedua negara itu masih berada di bawah kekuasaan Soviet, serta ketika pasukan Armenia merebut banyak daerah dekat Nagorno-Karabakh.
Nagorno-Karabakh sudah sekian lama diakui secara internasional sebagai wilayah milik Azerbaijan, namun sebagian besar penduduknya merupakan orang Armenia.
Azerbaijan merebut kembali daerah-daerah itu selama peperangan pada 2020.