Namun sejak Korea terpecah menjadi dua pada tahun 50-an, Korea Utara telah menemukan kenyamanan dan dukungan dari Tiongkok yang menambah signifikansi pada momen kemarahan Beijing.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Bawang Putih Berkulit Merah di ANTV Sore Ini Senin 24 Agustus 2020
Patung besar berlapis daun emas milik pendiri Korea Utara Kim Il-sung di Pyongyang memicu cemoohan dari negara tetangga Tiongkok yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip komunis negara itu.
Putranya Kim Jong-il, yang akan berebut kursi dengan saudara laki-lakinya untuk menjadi pemimpin pada tahun 1994, telah menugaskan pembuatan patung itu sebagai bagian dari rencana untuk memenangkan hati menjelang ulang tahun ayahnya yang ke-60.
Chris Mikul, penulis 'My Favourite Dictators', mencatat jika pada awalnya patung ditutup dengan lapisan daun emas bernilai triliunan rupiah.
Namun, ketika Deng Xiaoping dari Tiongkok mengunjungi Korea Utara dan melihat patung besar Kim Il-sung.
Baca Juga: Gubernur Jabar Besok Jalani Proses Suntik Uji Klinis Vaksin Covid -19 Produksi Sinovac
Deng Xiaoping menilai patung itu agak konyol untuk sebuah negara komunis.
Patung setinggi lebih dari 20 meter itu bertujuan untuk melestarikan warisan Kim Il-sung dengan menunjukkan dirinya menjulang tinggi di atas kota dan warganya hampir seperti dewa.
Ini adalah salah satu dari 229 patung di seluruh negara bagian yang dirancang untuk menghormati sejarah dan pemimpin bangsa.