Park menuturkan, satu-satunya rasa kasih sayang yang ditunjukkan warga Korut hanyalah kepada Kim Jong-un.
Meski begitu, kedua orang tua Park mengaku tidak memiliki rasa cinta sedikit pun terhadap pemimpinnya.
Baca Juga: Catat ! Kemenkop UKM Kasih Bantuan 2,4 Juta, Isi E-Form nya : Siapbersamakumkm.kemenkopukm.go.id
Park yang kini telah menjadi seorang aktivis hak asasi manusia (HAM), menggambarkan rezim Korut sebagai 'Holocaust' zaman modern'.
Dirinya menegaskan, tidak ada toleransi untuk orang-orang yang memiliki pendapat berbeda dengan pemerintah.
Park juga menjelaskan, Pemerintah Korut sangat menutup negaranya dari jangkauan negara-negara luar.
Baca Juga: Zodiak Kamu Hari Ini Senin 7 September 2020, Scorpio Bahagia Sama si Dia, Gemini Masih Ragu-Ragu
"Korea Utara telah dibersihkan sepenuhnya dari seluruh dunia, itu benar-benar kerajaan hermit. Ketika saya tumbuh besar di sana, saya tidak tahu bahwa saya terisolasi, saya tidak tahu bahwa saya sedang berdoa kepada seorang diktator," ujar Park.
Diakui Park ia dan saudara perempuannya diajari sebuah keyakinan pada saat masa-masa sekolah.
Dirinya diberitahu bahwa mendiang pemimpin tertinggi Kim Il-sung dan putranya, Kim Jong-il serta Kim Jong-un seperti dewa yang dapat menerawang pikiran orang lain.