Efek Joe Biden, Megawati dan Jusuf Kalla Berpeluang Kembali Nyalon di Pilpres 2024 Mendatang

25 Januari 2021, 07:48 WIB
Cover video di Youtube Channel Refly Harun berjudul Bukan Tidak Mungkin 2024 JK dan Mega Nyapres Lagi!!, Minggu 24 Januari 2021. /Refly Harun

BAGIKAN BERITA - Kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat bisa menjadi pemicu bagi para politikus senior untuk kembali bertarung di Pemilihan Presiden Indonesia 2024 mendatang.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang kini berusia sudah sepuh, bisa menjadi cambuk para politikus kawakan Indonesia kembali maju di Pemilu 2024.

Ahli hukum tata negara Refly Harun menanggapi posisi JK jika kelak akan mencalonkan diri menjadi Presiden, bisa didukung oleh Partai Golkar.

Baca Juga: Manchester United Kalahkan Liverpool 3-2 di Piala FA, MU Melakukan ke Putaran 5 Hadapi West Ham

Akan tetapi, hal ini tergantung Ketua Umum Partai Golkar Erlangga Hartarto apakah bersedia memberikan "singgasana" untuk JK atau tidak.

"Terlepas apakah akan ada dukungan partai politik atau tidak, jangan dilupakan bahwa Mahathir effect ini, seperti bola salju. Menggelinding makin besar semakin besar. Dan terbukti Amerika Serikat pada Perhelatan dua pemilu terakhir ini memunculkan orang tua sebagai presiden. Donald Trump dan yang lebih tua lagi, yaitu Joe Biden," ucap Refly Harun dalam video yang diunggah di Channel YouTube miliknya berjudul "Bukan Tidak Mungkin 2024 JK dan Mega Nyapres Lagi!!", Minggu 24 Januari 2021.

Tangkapan layar Youtube Refly Harun.

Menurut dia, Joe Biden kini berusia sudah tua, yaitu kelahiran 24 November 1942. Artinya, ketika dilantik jadi Presiden Amerika Serikat berusia 78 tahun.

Baca Juga: Bobotoh Majalengka Rindu Sepak Bola Kembali Berlaga, Viking Sumberjaya: Sudah Kangen Nonton Sepak Bola!

Usia JK saat ini dengan Joe Biden tidak berbeda jauh, hanya terpaut beberapa bulan saja. Jadi, jika kelak JK berkesempatan maju di Pilpres 2024 maka usianya sekira 82 tahun.

"Tapi hal yang sangat mungkin (nyapres di 2024) adalah Megawati Soekarnoputri yang hari ini partainya lagi gonjang ganjing karena isu Bansos. Karena Megawati Soekarnoputri masih bisa dicalonkan sebagai calon presiden, wah hari ini ulang tahun bu Mega ya, selamat Ulang Tahun kepada bu Mega yang ke-74 tahun," ucap Refly.

Menurut dia, tiga tahun lagi Megawati berusia 77 tahun. Bukan tidak mungkin, jika tiba-tiba konstelasi berputar berubah drastis yang maju sebagai presiden Megawati Soekarnoputri dari koalisi Istana. "Why not?" ungkapnya.

Baca Juga: Hebat! Robert Lewandowski Striker Bayern Munchen Kembali Buat Rekor Baru di Liga Jerman

Lebih lanjut dia mengatakan, jika Megawati maju kembali di Pilpres tidak mungkin dipasangkan lagi dengan Prabowo Subianto. Hal ini karena Prabowo sudah harga mati harus jadi capres atau tidak sama sekali.

"Tadinya digadang-gadangkan Puan-Sandi Uno, bisa Jadi Megawati-Sandi Uno. Atau yang tadinya Puan-Ganjar Pranowo, berubah jadi Megawati - Ganjar Pranowo," ucap Refly.

Menurutnya, kalau presidential threshold diterapkan, maka satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri yaitu baru PDIP. Tapi PDIP terlalu riskan jika hanya mencalonkan kadernya saja tanpa koalisi dengan partai lain. 

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Cimahi dan KBB Hari Ini Senin, 25 Januari 2021, Lengkap dengan Biayanya

"Tapi, yang ingin saya bahas jangan tutup peluang Megawati dan Jusuf Kalla. Karena bisa jadi, orang-orang yang sudah lanjut usia ini, karena sudah di atas 70 tahun, justru kembali bertarung di pemilihan presiden dan wakil presiden," ungkapnya. 

Hal ini, menurut Refly bahwa "politisi tudak akan pernah mati". Jadi dia akan selalu hidup, apalagi jika dikaitkan kondisi saat ini elektabilitas Puan Maharani yang masih susah naik. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler