“Karena itu, salah satu target utama kami adalah mengembangkan dan meningkatkan transportasi massal terintegrasi di Jabodetabek,” ujarnya.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah push-and-pull policy yang mencakup kebijakan ganjil-genap, ERP, kendaraan umum premium dan fasilitas-fasilitas transportasi yang terintegrasi satu sama lain.
Baca Juga: Klaim Zona Hijau, Surabaya Akan Buka Sekolah Jenjang SMP
Untuk mewujudkan aksesibilitas yang mudah bagi masyarakat untuk menjangkau angkutan umum, ke depan ditargetkan jarak maksimal menuju angkutan umum terdekat maksimal 500 meter, sehingga cukup ditempuh menggunakan transportasi non-motorized transportation.
“Pada kondisi dimana hal tersebut belum tercapai, keberadaan berbagai moda angkutan sebagai feeder masih dibutuhkan,” jelas Polana.
Presiden Direktur TransJakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, dalam 6 tahun terakhir, terdapat 1 juta penumpang harian TransJakarta.
Baca Juga: Jerinx Superman Is Dead (SID) Selalu Bikin Pernyataan Kontroversi, Ini Tanggapan Istri
Ini menunjukkan kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap transportasi massal.
“Layanan transportasi massal telah menjangkau 2,6 juta penumpang per hari. Untuk membantu mencapai target pemerintah, kita perlu memberikan alasan bagi pengguna untuk beralih ke kendaraan umum,” ucap dia.
Tantangan terbesar saat ini adalah penyesuaiaan dengan era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan penyelarasan kolaborasi transportasi daring dengan transportasi umum massal. Sebab keduanya memiliki indikator yang berbeda.
Baca Juga: Renyah Kriuk Kriuk, Peyek Yang Satu Ini Bentuknya Beda