14 Golongan Hamba yang Doanya Cepat Terkabul oleh Allah SWT

- 3 September 2020, 22:46 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa /PIXABAY.COM/

Keenam, seorang Muslim yang mendoakan saudaranya di belakangnya.
  
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim dari Abu Ad-Darda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan:

   مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ
  
  Artinya, “Tidaklah seorang hamba Muslim mendoakan saudaranya yang ada di belakangnya kecuali malaikat berkata, ‘Engkau berhak mendapat seperti apa yang kau pinta.’”  

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pekanbaru Besok Jumat 4 September 2020: Hujan di Sore dan Malam Hari
 
Maksud “di belakangnya” menunjukkan ketulusan dan kejernihan niat orang yang mendoakan kepada orang yang didoakan. Terlebih, dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya yang Muslim.”  

Ketujuh, anak yang saleh dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Malik dari Abu Hurairah. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

  إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ 
   
Artinya,
  “Ketika anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.”   Informasi ini dikuatkan oleh riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
 
   إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ لَهُ الدَّرَجَةُ فِي الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ 
  
Artinya, “Sesungguhnya ada seorang hamba yang diangkat derajatnya di surga. Hamba itu bertanya, ‘Karena apa yang aku peroleh ini?’ Dijawabnya, ‘Itu berkat istigfar anakmu untukmu.’”

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Online Polresta Bandung Besok, Jum'at 04 September 2020

Kedelapan, orang yang tidur dalam keadaan suci dan berdzikir mengingat Allah, sesuai dengan hadits riwayat Ahmad dari Mu ‘adz ibn Jabal. Disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: 

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيتُ عَلَى ذِكْرِ اللهِ طَاهِرًا، فَيَتَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ
فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ  

Artinya, “Tidaklah seorang Muslim tidur
dalam keadaan berdzikir dan suci, kemudian terbangun di waktu malam dan memohon kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah akan mengabulkan permintaannya.”  

Makbulnya doa orang yang bangun tidur juga disebutkan dalam hadits riwayat Ahmad dan ‘Ubadah ibn Shamit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa siapa saja yang terbangun malam, lalu membaca:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ
  عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ 
 
(Tiada tuhan selain Dia semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, Dzat yang maha memiliki kerajaan, Dzat yang maha memiliki segala pujian. Dan Dia adalah Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu. Maha suci Allah. Segala puji milik Allah. Allah maha besar. Tidak daya dan kekuatan selain karena pertolongan-Nya.)  

Kemudian mengucap:   اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي   (Ya Allah, ampunilah aku).   Atau berdoa, maka dikabulkan doanya. Kemudian jika ia berniat untuk wudlu dan menunaikan shalat, maka shalatnya akan diterima.”  

Kesembilan, orang yang berdoa dengan doa Dzun Nun (Nabi Yunus). Demikian berdasarkan hadits riwayat At-Tirmidzi dari Abu Sa‘d ibn Abi Waqash. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan, doa Dzun Nun ketika berdoa dalam perut ikan adalah:

  لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
 
   (Tiada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim)   Tidaklah seorang laki-laki Muslim berdoa sesuatu dengan doa tersebut kecuali Allah akan memperkenannya.  

Baca Juga: MasyaAllah, Ini Dia Pahala dan Keutamaan Membaca Surat Yasin
  
Kesepuluh, orang yang sedang berperang atau berjuang di jalan Allah, sebagaimana hadits riwayat Ibnu Majah dari Ibnu ‘Umar. Disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Halaman:

Editor: Hendra Karunia

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x