Waduh! Inter Milan Mulai Ketar Ketir, Suning Group membubarkan Klubnya di Liga China karena Krisis Keuangan

1 Maret 2021, 22:11 WIB
Waduh! Inter Milan Mulai Ketar Ketir, Suning Group membubarkan Klubnya di Liga China karena Krisis Keuangan /instagram.com/inter//

BAGIKAN BERITA - Inter Milan klub dibawah naungan Suning Group mulai khawatir, setelah perusahaan asal China itu membubarkan Jiangsu Suning klubnya di Liga China.

Pembubaran klub Jiangsu Suning tersebut sangat mengejutkan karena baru saja menjadi juara Liga Super China November lalu setelah mengalahkan Guangzhou Evergrande di final.

Dengan bubarnya Jiangsu Suning, maka salah satu klub terbaik liga China tersebut tidak bisa berlaga di Liga Champions Asia yang akan digelar pada tahun ini.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 2 Maret 2021: Hati-Hati! Sedia Payung Bandung akan Hujan pada Siang hingga Sore Hari

Pembubaran yang dilakukan oleh Suning Group sebagai pemilik Jiangsu Suning, tidak hanya untuk tim utama saja tapi menjalar ke tim wanita dan akademi sepak bolanya.

Penyebab Suning Group membubarkan klub sepak bolanya dikarena pandemi COVID-19, keuangannya jebol, sehingga mereka melakukan efesiensi.

Suning Group sekarang fokus ke usaha ritelnya dan membubarkan semua usaha yang membebani keuangan perusahaannya.

Baca Juga: Minta Keadilan! Hatice Cengiz Tunangan Jamal Khashoggi Curhat di Twitter, Ingin Mohammed Bin Salman Dihukum

Seperti dilansir dari Football-Italia pada 28 Februari secara resmi Suning Group telah membubarkan Jiangsu Football Club.

"Karena tumpang tindih berbagai elemen yang tidak dapat dikendalikan, Jiangsu Football Club secara efektif tidak dapat menjamin kelanjutan aktivitas. Mulai saat ini, Jiangsu Football Club dibubarkan," kata pernyataan resmi Suning Group.

Pembubaran Jiangsu Suning FC akhirnya menimbulkan kekhawatiran bagi Inter Milan karena klub yang bermarkas di Milan ini juga mengalami kesulitan ekonomi.

Baca Juga: UP DATE COVID-19 Senin 1 Maret 2021: Sudah 36.325 Orang Meninggal Dunia di Indonesia, Hati-Hati!

Seperti diketahui pada Jumat 27 November 2020 lalu, klub yang dilatih Antonio Conte ini mengumumkan secara resmi di konferensi video klubnya bahwa mereka mengalami kerugian€104 juta atau sekitar Rp1,7 triliun tahunan per Juni 2020. atau pendapatan menurun €45 juta (Rp757 miliar) dibandingkan tahun lalu yang rugi €102 juta.

Inter juga menjadi salah satu klub Serie A yang telah mengembalikan uang tiket musiman kepada fans fanatik mereka.

Salah satu pendapatan terbesar Nerazzuri dari tiket penonton tidak bisa didapat karena penutupan stadion.

Baca Juga: Waduh! Suster Sambil Menangis dan Berlutut Memohon kepada Polisi Myanmar untuk Tidak Menangkap Para Demonstran

Dampak kesulitan finansial akibat pandemi COVID-19 sebelum ini sudah membuat Presiden Steven Zhang mengeluarkan berbagai kebijakan untuk Inter Milan memasuki tahun 2021.

Bahkan sudah menegaskan bahwa Inter Milan tidak punya bujet belanja di bursa transfer Januari kecuali lebih dulu menjual pemainnya.

Selain itu, ia juga meminta pengeluaran gaji dikendalikan manajemen klub dengan cara meminjamkan pemain supaya seluruh atau sebagian upahnya dibayar klub baru.

Baca Juga: Yordania Murka, Israel Izinkan 230 Warganya untuk Merayakan Festival Yahudi Purim di Areal Masjid Al-Aqsa

Akan tetapi, dampak pandemi COVID-19 terhadap kondisi finansial Inter Milan boleh jadi lebih parah dari yang diperkirakan.

Pasalnya, beredar rumor bahwa anak pemilik perusahan asal china ini kini mulai mempertimbangkan menjual Inter Milan.

Halaman depan koran Corriere dello Sport melaporkan bahwa Zhang telah melakukan langkah awal penjualan Inter Milan.

Baca Juga: Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Presiden Jokowi Ucapkan Duka Cita yang Mendalam di Kampus UII Yogyakarta

Presiden Steven Zhang diberitakan sudah memberikan mandat kepada Rothschild & Co., salah satu grup penasihat keuangan independen terbesar di dunia.

Sekedar info, Steven Zhang adalah orang menggantikan Erick Thohir Menteri BUMN periode 2019-2024.

Erick Thohir meninggalkan jabatan presiden Inter Milan dan digantikan Steven Zhang. Zhang yang baru 27 tahun adalah anak Zhang Jindong yang mana merupakan bos Suning Holdings, pemilik saham mayoritas Inter.

Baca Juga: Gawat! Timur Tengah Kembali Memanas, Israel Serang Kepentingan Iran di Damaskus Suriah dengan Rudal Andalannya

Akan tetapi, kepemilikan Erick Thohir di Inter hanya bertahan sampai enam tahun. Pada Januari 2019, ia melepas semua sahamnya di Inter.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Football Italia Corriere dello Sport

Tags

Terkini

Terpopuler