BAGIKAN BERITA - Sebanyak 127 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Korban tewas berjumlah 127 orang ini terdiri dari suporter dan anggota kepolisian.
Kerusuhan yang terjadi hingga memakan korban sebanyak 127 orang ini terjadi usai pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 di stadion Kanjuruhan Malang.
Baca Juga: Tragedi Mencekam, 127 Orang Tewas usai Pertandingan Arema FC VS Persebaya Surabaya, Ini Pemicunya
Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang.
"Telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri", ungkapnya.
Kronologi terjadinya kericuhan hingga menimbulkan korban jiwa lebih dari 100 orang ini terjadi setelah suporter menyerbu ke dalam lapangan usai timnya kalah dari Persebaya.
Kerusuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022.
Banyaknya para suporter yang menyerbu masuk ke lapangan ini langsung mendapatkan respons dari polisi dengan menembakkan gas air mata untuk menghalau massa yang menyerbu.
Dari beberapa video yang beredar di sosial media, gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun.
Akibat tembakan gas air mata tersebut membuat banyak suporter yang panik hingga berlarian dan sebagian terinjak-injak.
Dikabarkan korban yang meninggal dunia di stadion Kanjuruhan Malang berjumlah 34 orang, sementara yang lain menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.***