Musisi Ray M Beli Klub Basket Sriwijaya, Salurkan Hobi selain Bermusik

- 30 Desember 2023, 12:54 WIB
Penyerahan Klub Basket Sriwijaya dari pemilik sebelumnya Andreas Moenandar (keempat kiri) ke tangan Ray Martosono (ketiga kiri) di MantaRay Cafe Jalan Braga Nomor 93 pada pertengahan Desember 2023.
Penyerahan Klub Basket Sriwijaya dari pemilik sebelumnya Andreas Moenandar (keempat kiri) ke tangan Ray Martosono (ketiga kiri) di MantaRay Cafe Jalan Braga Nomor 93 pada pertengahan Desember 2023. /

BAGIKAN BERITA – Musisi Asal Kota Bandung Ray Martosono membeli Klub Basket klub besar dari Bandung yang bernama Sriwijaya yang selalu menjadi langganan menjadi juara di divisi 1 Perbasi Kota Bandung.

Pengalihan kepemilikan Klub Basket Sriwijaya dari pemilik sebelumnya Andreas Moenandar ke tangan Ray Martosono bersama Ray-Mate Community dilakukan di MantaRay Cafe Jalan Braga Nomor 93 pada pertengahan Desember 2023.

Andreas sendiri merahasiakan nilai penjualan klub, hal ini karena menurutnya bukan nilai yang penting, akan tetapi siapa yang membeli klubnya tersebut.

Andreas menyatakan sangat puas karena Ray yang membeli klubnya, apalagi di bidang kepelatihan  yang baru ada Susilo dan Yosef yang merupakan teman satu klub basketnya dahulu. Dan satu hal yang terpenting untuk Andreas adalah bagaimana klub bisa terus maju dan berkembang.

Andreas berharap klub Sriwijaya yang digawanginya dari tahun 2007 bisa lebih berkembang dengan manajemen yang baru.

Untuk sistem manajemen Sriwijaya selanjutnya, akan dipegang penuh oleh Ray M sebagai pemilik baru. Andreas sendiri menarik diri dari kepengurusan secara full. Akan tetapi, menurut Andreas, apabila pengurus baru ingin dirinya memberikan saran dan arahan, dengan senang hati akan membantu.

Baca Juga: Singgung Kredit Macet Petani dan Nelayan, Mahfud Tegaskan Negara Harus Bantu Selesaikan Masalah Rakyat

“Ke depannya, saya serahkan seluruhnya kepada kepegurusan yang baru. Saya yakin mereka lebih bijaksana untuk menaungi yang lama. Bisa lebih profesional, karena saya lihat dengan visioner yang lebih luas,” ujar Andreas.

Ray Martosono selaku pemilik klub yang baru mengatakan bahwa pembelian/akuisi klub dilakukan karena awalnya iseng-iseng maen basket bersama teman-teman kecilnya. “Ya awalnya reunian, eh ternyata kok jadi serius maennya. Berangkat dari situ, akhirnya munculah ide untuk maju ke jenjang yang lebih serius,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan hak kepengurusan Sriwijaya, Ray sendiri sudah menyusun beberapa rencana dan agenda yang akan dijalaninya.

“Saya di musik suka bikin event-event nasional. Nah di basket juga saya akan membuat event nasional juga. Kalau musik kan banyak panggung, kalau basket lebih sedikit. Nah, sekarang basket di Bandung ini akan lebih dibanyakin panggungnya (event-nya) supaya lebih banyak kelihatan bibit-bibitnya,” ungkap Ray.

Ke depan, dirinya juga akan membuat basecamp dan store yang bernama Bandung Berns Sriwijaya. Menurut dia, nama Sriwijaya tak akan dihilangkan sebab namanya sudah melegenda sebagai klub basket besar di Bandung.

”Terus, kita akan bikin sebuah sekolah yang lambangnya ada basketnya. Ke depan saya akan buat program scholarship di mana yang suka basket akan saya sekolahin,” ungkapnya.

Baca Juga: Perhatian, Akan Ada Penutupan 26 Ruas Jalan di Jakarta untuk Malam Tahun Baru, Berikut Lokasinya!

Sebagai informasi, sebelum membeli Klub Basket Sriwijaya, Ray juga memiliki klub Berns Basketball yang didirikan tanggal 12 Juni 2023, pertama kali bermain di GOR Citra Cemara. Setelah dua bulan rutin bermain basket akhirnya Ray memutuskan untuk membuat klub basket resmi dibawah naungan Perbasi kota Bandung.

Singkat cerita ada beberapa masalah yang dihadapi oleh Ray, dan pembuatan klub menemui jalan buntu. Semangat Ray tidak berhenti sampai disitu, akhirnya pada tanggal 20 November ada informasi penjualan klub dari salah seorang kawan Ray yang bernama Sabar. Tanpa pikir panjang, besoknya Ray langsung membeli klub tersebut ditemani oleh Sabar, Yosef dan susilo.

Ray mengatakan bahwa Berns Basketball didirikan untuk menjadi sarana bukan hanya untuk pemain basket, tapi juga untuk para penggemar basket. Hal ini karena di Berns Basketball bukan hanya ada permainan basket, akan tetapi ada banyak hal lain yang menarik seperti museum edukasi basket, toko cinderamata basket, cafe basket, sekolah basket dan lain2.

Berns Basketball digawangi oleh Ray-Mate Community dan beberapa sahabatnya Ray, antara lain Ricqi Alberth sebagai ketua, Nicolas Susanto di bidang perlengkapan dan dokumentasi, Lukas Stephen sebagai sekretaris, Cynthia herliani sebagai Bendahara, Yosef Mangundap di bidang pengembangan klub, Susilo di bidang pembinaan dan kepelatihan, Ojak Hutagalung di bidang humas dan komunitas, dan yang terakhir Erik Wibowo sebagai pelatih.

Adapun pembina Berns Basketball adalah Hans Martosono dan Penasehat Berns Basketball adalah Ricky Muljoto, ayah Agnes Monica ini merupakan pemain basket profesional dan juga pemain timnas Indonesia pada era 80-an.

Perlu diketahui bahwa Ray adalah seorang seniman yang memperoleh pengahargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam memainkan alat musik terbanyak, yaitu 18 alat musik yang dipertontonkan di BTC Fashion Mall pada tanggal 5 Desember 2013.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah