9 Tips Menghindari Kemusyrikan dalam Kehidupan sehari-hari, Nomor 4 Paling Penting

- 6 Desember 2020, 11:32 WIB
Ilustrasi praktik perdukunan.
Ilustrasi praktik perdukunan. /Pixabay

BAGIKAN BERITA - Pada saat ini Kemusyrikan dalam kehidupan sehari-hari sudah sering terjadi. Banyak orang yang percaya dengan adanya jimat, ‘pengisian’, pemujaan terhadap kuburan, ilmu kekebalan, pengasihan, perdukunan, serta berbagai bentuk kemusyrikan lain yang telah dikemas sedemikian rupa.

Akibat dari kemusyrikan tersebut, menurut banyak ulama akan mendatangkan berbagai bencana yang akan merugikan kita semua, untuk menghindarinya ikuti 9 Tip Menghindari Musyrik dalam Kehidupan sehari-hari yang di akan dijelaskan pada artikel ini

Kemusyrikan sudah sedemikian membudaya sehingga dan menjelma menjadi sebuah peradaban. Lebih miris lagi ketika kita melihat sebagian saudara seiman kita yang mempergunakan kemusyrikan sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: Giroud Antarkan Chelsea Ke Puncak Klasemen, Menang 3-1 vs Leeds United

Pemujaan kepada selain Allah oleh sebagian kaum muslimin sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan.

Berbagai jimat, ‘amalan’, ‘pengisian’, pemujaan terhadap kuburan, ilmu kekebalan dan pengasihan, perdukunan, serta berbagai bentuk kemusyrikan lain telah dikemas sedemikian rupa seolah menjadi bagian dari ajaran Islam. Naudzubillah!

Nampaknya, inilah yang menjadi penyebab utama datangnya berbagai musibah yang menimpa kaum muslim secara bertubi-tubi.

Mulai dari perpecahan, kehinaan, ketertindasan, ekonomi yang morat-marit karena COVID-19, sampai situasi politik yang sangat meresahkan gara-gara datangnya tokoh oposisi yang baru datang dari pengasingannya.

Ya, semua itu adalah azab yang ditimpakan oleh Allah SWT kepada umat Islam tidak lain karena mereka umumnya telah berpaling dari ketauhidan dan terperosok ke dalam pekat gelapnya kemusyrikan.

Baca Juga: Achraf Hakimi Antarkan Inter Menang 3-1 Atas Bologna

Sementara itu, tokoh-tokoh muslim yang mengaku berjuang amar ma'ruf nahi mangkar, banyak yang tidak peduli dengan permasalahan mendasar tersebut.

Tidak jarang, mereka justru ikut terbawa arus memasuki pusaran bid'ah syirkiyah. Padahal menurut Alquran, orang yang melakukan dosa kemusyrikan akan gugurlah seluruh amalannya.

Walaupun mereka banyak melakukan amal Sholeh (seperti sholat, puasa, shodaqah, dan lain sebagainya) namun apabila dalam hidupnya ia berbuat syirik akbar dan belum sempat bertaubat sebelum matinya, maka seluruh amalnya akan terhapus.

 Allah SWT berfirman, “…Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Al-An’aam [6]: 88)

Bagaimana dengan kita? Apakah kita merasa sudah aman dari bahaya kemusyrikan? Untuk menjaga diri agar senantiasa terhindar dari musyrik, berikut beberapa tips yang patut Anda ikuti yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Mempelajari ilmu agama Islam. Selain karena hukumnya wajib, dengan mempelajari agama, seseorang akan mampu mengetahui ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Islam namun disamarkan seolah merupakan ajaran Islam.

Baca Juga: TERUNGKAP! Sebelum Ditetapkan Tersangka Oleh KPK, Juliari Batubara Bagi-Bagi Sembako di Daerah Ini

Pada hakikatnya, orang yang terjerumus dalam kesesatan adalah orang yang tidak paham dan tidak mengerti ilmu agama dengan baik dan benar.

Dalam salah satu ayatnya, Allah SWT menyifati orang-orang musyrik sebagai orang-orang yang tidak paham.

“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar dan memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu” (Q.S. Al-Furqan [25]: 44)

2. Meningkatkan ruhiyah. Iman itu senantiasa bergerak naik dan turun. Seorang hamba, dalam melaksanakan tugasnya kepada Allah, juga pasti mengalami fluktuasi iman tersebut.

 Saat keimanannya menurun, tentu saja hal tersebut akan berdampak pada aktivitas ibadahnya, contohnya rasa malas untuk beramal.

Baca Juga: Mengejutkan, 4 Politikus PDI Perjuangan ini Ditangkap KPK Dalam Waktu Kurang 2 Minggu, Ini Daftarnya

Pada saat seperti inilah seorang muslim dituntut untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas ruhiyahnya. Jangan pernah ada kata malas dalam meningkatkan ruhiyah.

Upayakan pula untuk selalu membaca Alquran setiap saat (diiringi dengan usaha mentadabburinya) dan meningkatkan ibadah-ibadah sunnah (terutama shalat malam) dalam rangka mendapatkan energi yang lebih besar melalui komunikasi dengan-Nya di malam hari.

3. Hadirilah majelis-majelis taklim yang dibimbing oleh ustadz yang terpercaya. Mendengarkan kajian di Internet (YouTube, FB,IG, dll), Beli buku, majalah, dsb, yang berisi kajian Islam ilmiah yang membahas Alquran dan hadits.

Baca Juga: Mensos Juliari Peter Diduga Terima Suap Rp17 Miliar dari Bantuan Sembako Covid-19 di Jabodetabek

Namun demikian, berhati-hatilah terhadap majelis-majelis taklim, buku, majalah atau kajian di Internet yang di dalamnya jarang atau bahkan tidak membahas Alquran dan hadits walaupun isinya kelihatan baik.

4. Sering bergaul dengan ahlul ‘ilmi yaitu orang-orang yang memiliki kapasitas ilmu agama yang baik atau orang-orang yang semangat menuntut ilmu agama.

5. Jadilah insan yang ilmiah yang senantiasa melakukan sesuatu atas dasar yang kokoh.

6. Taruhlah rasa curiga bila menemukan sekelompok orang yang berdakwah namun dengan cara sembunyi-sembunyi dan takut diketahui orang banyak.

Baca Juga: Akhirnya, Mensos Juliari Peter Menyerahkan Diri ke KPK Minggu Dini Hari, Pakaiannya Serba Hitam

7. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ulama atau ustadz yang terpercaya ketika menemukan sebuah keganjilan dalam praktek beragama.

8. Jaga kesehatan fisik. Faktor ini juga tidak kalah pentingnya dalam menambah kekuatan iman karena dengan badan yang sehat, maka seorang hamba akan mampu melakukan aktivitas ibadah dengan baik pula.

Ibadah akan terasa nikmat kalau fisik dalam kondisi sehat dan kuat. Bila kondisi tubuh menurun, apalagi sakit, acapkali pelaksanaan ibadah mengalami ketidaksempurnaan.

9. Berdoa memohon pertolongan Allah agar di hindarkan dari kesesatan dan dimantapkan dalam kebenaran sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Beliau senantiasa berdoa “Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik” yang artinya “Ya Allah, Zat Yang Membolak-balikan Hati, tetapkanlah hatiku pada agamaku.” (H.R. Muslim)

Beruntunglah orang-orang yang menyibukkan diri dalam mempelajari masalah tauhid (lawan dari syirik) dan merugilah orang-orang yang menyibukkan diri dalam masalah-masalah yang lain atau bahkan menghalang-halangi dakwah tauhid. ***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah