Kata Hilmar, pasar batik secara global telah meluas. Hal ini turut didukung dengan pertumbuhan industri batik rumahan yang kian membaik.
Pertumbuhan batik luar biasa. Industri rumah tangga sampai yang besar pun tumbuh. Market juga masih luas benget," katanya.
Bahkan Hilmar mengatakan, pekerja di UNESCO pun sebagian besar pasti sudah memiliki batik.
"Teman-teman di UNESCO mereka kebanyakan punya batik, dan bisa dibilang sudah merupakan pakaian yang mendunia," lanjut Hilmar.
Baca Juga: Berikut Hasil Undian Babak Perempat Final Liga Inggris : Manchester United Ketemu Everton
Hilmar optimis, lewat batik ataupun identitas budaya Indonesia lainnya, bisa memberikan pengaruh besar ke masyarakat global.
"Potensi, saya percaya diri banget Indonesia punya kekayaan intelektual yang besar, dan kita baru mengelola sedikit darinya. Kalau dikerjakan dengan sungguh-sungguh, pasti berpengaruh sangat besar," tutupnya.***