Amit-amit, Anak Sudah Kecanduan Bermain Game di Hp Dampaknya Akan Begini

13 Desember 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi game di handphone*/ /Pixabay.com

BAGIKAN BERITA - Game di handphone, Hp ternyata memiliki dampak buruk yang sangat serius bagi perkembangan anak.

Bahkan Badan Kesehatan Dunia, WHO berencana memasukkan kecanduan game bagi anak sebagai salah satu kategori gangguan jiwa baru yang disebut gaming disorder. Hal ini didasari atas fenomena peningkatan kasus kecanduan game dari berbagai belahan dunia.

Kategorinya sebagai gangguan mental, perilaku, dan perkembangan saraf. Ini artinya, para pakar kesehatan di seluruh dunia menyetujui bahwa kecanduan game dapat memiliki dampak yang serupa dengan kecanduan alkohol maupun obat-obatan terlarang.

Baca Juga: 7 Cara Jitu Mengatasi Anak Kecanduan Handphone

Selain itu, bermain game dengan berlebihan akan berdampak negatif pada mata. Menatap komputer, laptop, atau layar ponsel secara berlebihan, dapat membuat mata letih.

Kemudian berair hingga sakit, bahkan bisa menyebabkan mata minus, yang mengharuskan anak mengenakan kaca mata, sampai kerusakan saraf mata.

Tahukah Anda bahwa keseringan main game ternyata bisa memicu berbagai penyakit kronis? Tanpa Anda sadari, bermain game masuk ke dalam salah satu gaya hidup sedentari karena hal tersebut membuat Anda malas untuk bergerak.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta RCTI Malam Ini, Aldebaran Tak Rela Hak Asuh Reyna Jatuh ke Nino

Ketika bermain game di layar Hp, hanya mata dan tangan saja yang fokus bekerja. Sementara bagian tubuh lainnya diam tidak bergerak.

Hal ini yang berdampak buruk bagi perkembangan tumbuh anak. Mereka berlama-lama bermain game di Hp, hanya tangan dan mata yang bekerja.

Selain itu, prestasi akademi di sekolah akan menurun. Lantaran dengan kecanduan game di Hp, anak kita akan mengenyampingkan belajar dan lebih fokus bermain game.

Baca Juga: Bocoran Jalan Cerita Ikatan Cinta Minggu 13 Desember: Malu, Nino Minta Maaf ke Aldebaran untuk Elsa

Kemudian anak yang sudah kecanduan game cenderung lebih senang menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk menuntaskan misi game yang sedang dimainkannya.

Hal ini tentu akan berdampak buruk pada kehidupan sosial anak kelak. Pasalnya, anak lebih memilih untuk berinteraksi secara digital ketimbang di dunia nyata. Dalam istilah psikologi kondisi ini disebut dengan asosial.***

Editor: Yusuf Ariyanto

Tags

Terkini

Terpopuler