Natalius Pigai Minta Presiden Jokowi Tegur Mahfud MD karena Dianggap Tidak Konsisten Bicara tentang Terorisme

2 April 2021, 09:12 WIB
Aktivis asal Papua, Natalius Pigai /Instagram.com/@natalius_pigai

BAGIKAN BERITA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kritikan tajam dari Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. 

Natalius Pigai minta para pejabat untuk berkata konsisten dan tidak berubah-ubah di hadapan publik. 

Pigai menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) yang dia anggap tidak konsisten dalam berkata. 

Baca Juga: Ikatan Cinta 2 April 2021: Elsa Fitnah Andin ke Band Unicorn Bahwa Andin Pembunuh Roy, Posisi Andin Terjepit

Bahkan, Pigai meminta Presiden Jokowi untuk menegur Mahfud MD yang menyebut di semua agama ada kelompok teroris, tapi sepekan kemudian Mahfud MD mengatakan bahwa terorisme tudak ada kaitannya dengan agama. 

Hal ini diungkapnya melalui akun Twitter pribadinya @NataliusPigai2, pada Senin, 29 Maret 2021.

"Presiden Harus Tegur Menkopolhukam Gelar Prof Dr ni, hanya dalam 7 hari berubah. “Jika semua agama ada Teroris maka pelaku BOM di Makasar itu dari Agama apa Pak Mahfud?”. Tapi sekarang bilang tidak ada kaitan dengan agama, ini Aneh. (Natalius Pigai, Korban Teroris)," kata Natalius Pigai seperti dikutip BAGIKAN BERITA via Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Duka Menyelimuti Dunia, Sebanyak 46.923 Orang Meninggal Dunia Akibat Covid-19 pada 2 April 2020

Lebih lanjut, terkait aksi teror yang terjadi belakangan ini, Natalius Pigai pun menegaskan bahwa yang saat ini dibutuhkan yaitu sinergitas antara enam lembaga untuk menangani terorisme.

"kebutuhan mendesak saat ini Sinergitas diantara 6 lembaga yg menangani Terorisme dlm 1 komando sehingga ada kepastian perintah, rasa aman & terkendali," kata Natalius Pigai.

Artikel ini sebelumya telah tayang di PikiranRakyat-Depok berjudul Minta Jokowi Tegur Mahfud MD yang Tak Konsisten Soal Terorisme, Natalius Pigai: Hanya 7 Hari Berubah, Ini Aneh. 

Ia pun menuturkan bahwa Kapolri Jendral Listyo Sigit harus didukung penuh oleh lembaga lainnya dan pemerintah, agar upaya yang dilakukan dapat terukur, dan profesional.

Baca Juga: Waduh! Kebakaran Kilang Minyak di Balongan Kembali Membesar, Aparat Tutup Akses Jalan Indramayu-Cirebon

"Kapolri Jend Listya mesti didukung full sehingga dapat terukur, profesional & akuntabel @jokowi," ujar Natalius Pigai.

Diketahui, sebelumnya telah terjadi aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Minggu, 28 Maret 2021 pagi.

Kemudian, pada Rabu, 31 Maret 2021, terduga teroris mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri, sekitar pukul 16.30 WIB.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler