Mati Lampu, Kupang NTT Bagaikan Kota Mati, Masyarakat Rela Bayar Rp5 Ribu Per jam untuk Mengecas HP

5 April 2021, 19:39 WIB
Waduh! Mati Lampu, Kupang NTT Bagaikan Kota Mati, Masyarakat Rela Bayar Rp5 Ribu per jam untuk mengecas HP /Antara /HO-Basarnas Maumere/

BAGIKAN BERITA - Indonesia kembali dilanda musibah, kali ini banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu 4 April 2021.

Akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, NTT ini, 69 orang dikabarkan meninggal dunia, puluhan orang luka-luka, dan 19 orang dinyatakan hilang.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pemicu banjir bandang dan tanah lonsor tersebut adalah hujan lebat yang terjadi diKabupaten Flores Timur, NTT.

Baca Juga: Inilah Klarifikasi Krisdayanti Mengenai Kehadiran Jokowi dan Prabowo di Acara Aurel- Atta yang Menuai Polemik

Imbas dari musibah banjir bandang dan tanah longsor berdampak ke ibu kota NTT Kupang. Kota tersebut pada Senin 5 April 2021 malam ini, bagaikan kota mati setelah listrik yang belum menyala juga pasca-cuaca ekstrem melanda daerah tersebut.

Kepala Biro Perum LKBN Antara NTT Bernadus Tokan, melaporkan, kota tersebut gelap gulita dan warga bertahan di dalam rumah.

Banyak warga saat ini berburu lilin, mencari ke warung-warung di kegelapan malam yang telah berlangsung sejak Minggu (4/4).

Baca Juga: Banjir Bandang Melanda NTB, Hidayat Nur Wahid Minta Presiden Jokowi bertindak: Lekas Bantu Warga di Sana

Bahkan, tak sedikit warga yang mencari rumah yang memiliki genset untuk sekadar mengecas telepon selular.

Mereka rela membayar Rp5 ribu per jam untuk mengecas telepon selular.

Aditya, seorang mahasiswa mengatakan dirinya membayar Rp5 ribu untuk bisa mengecas HP. "Ini agar bisa berkomunikasi dengan orang tua," katanya.

Baca Juga: Takut Pernikahan Atta dan Aurel Dihujat, dr Tirta Salahkan Admin Kemensetneg: Hati-Hati Kalau Pilih Content!

Untuk telekomunikasi, terdapat titik tertentu yang bisa mendapatkan sinyal. "Dalam Kota Kupang ada sinyal seluler," katanya.

Sementara itu, pohon yang tumbang diterpa angin kencang dan hujan lebat masih banyak yang menutupi ruas jalan.

Kabel telepon dan listrik menjuntai bercampur dengan kayu dan dedaunan pohon tumbang.
Diperkirakan banyak rumah di Kota Kupang yang rusak akibat angin kencang tersebut, namun sampai sekarang belum diketahui informasi secara resmi dari pihak terkait mengenai kerusakan akibat bencana alam tersebut.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler