Ini Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Agar Ibadah Kita Mendapat Pahala yang Berlipat Ganda dari Allah SWT

19 April 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi, muslim sedang berdoa untuk meraih malam Lailatu Qadar /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Inilah cara meraih malam Lailatul Qadar agar ibadah kita mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan dosa kita kita terdahulu bisa terhapus.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa bagi seluruh umat Islam yang ada di seluruh dunia.

Pada malam Lailatul Qadar tersebut, Nabi Muhammad SAW untuk pertama kali menerima wahyu Al-Qur'an dari Allah SWT melalui perantaraan malikat Jibril.

Baca Juga: Tata Cara Menghitung Zakat Profesi Dilengkapi dengan Contoh Perhitungannya

Malam Lailatul Qadar tersebut bertepatan dengan bulan Ramadhan tapi tidak ada yang bisa menentukan kapan terjadinya, Namun banyak ulama mengatakan bahwa malam suci tersebut akan terjadi di sepuluh terakhir Ramadhan.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan kemuliaan. Setiap orang yang beribadah di malam tersebut akan mendapat berkah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, serta bisa menghapus dosa-dosa yang terdahulu.

Untuk meraih, malam Lailatul Qadar setiap muslim harus melakukan i'tikaf, i'tikaf berarti tinggal di masjid selama beberapa hari, teristimewa di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti yang dijelaskan dalam hadits.

Baca Juga: Tata Cara Bayar Zakat Fitrah Secara Online Melalui Baznas, Begini Caranya

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Selama melakukan i'tikaf, seorang mutakif (orang yang beri'tikaf) mengasingkan diri dari segala urusan duniawi, kemudian menggantinya dengan ibadah sepenuh hati. Seperti yang telah dicontohkan Rasulullah SAW, selama beri'tikaf, kita harus menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT seraya mengharap ampunan dan rahmat-Nya. Hakikat i'tikaf adalah taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah) dengan memperbanyak ibadah.

Beberapa ritual ibadah yang bisa dilakukan saat melakukan i'tikaf di antaranya, sholat, baik yang wajib maupun yang sunnah, berjamaah maupun munfarid. Beberapa sholat yang bisa dilakukan selain sholat wajib lima waktu, misalnya sholat Tarawih, Witir, sholat Fajar, sholat Rawatib, dan yang lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Praktis Menjaga Keimanan Kita Agar Tetap Stabil Saat Ditimpa Musibah

Selain sholat, ketika i'tikaf kita juga bisa melakukan dzikir. Semua bentuk dzikir sangat dianjurkan untuk dibaca pada saat i'tikaf. Akan tetapi, lebih diutamakan dzikir yang lafaznya dari Al-Qur'an.

“Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut.Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah.” Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau. (HR. Bukhari dan Muslim).

Setelah itu, ibadah yang juga dianjurkan saat i'tikaf adalah membaca Al-Qur'an. Bagi yang belum bisa atau belum lancar membaca Al-Qur'an, saat i'tikaf malah sangat dianjurkan untuk belajar Al-Qur'an. Selain membaca, tentu saja kita juga perlu memahami isinya.

Baca Juga: 2 Kegiatan di Masjid yang Tidak Diperbolehkan Rasulullah SAW dan Perlu Diketahui Umat Muslim

Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang secara khusus diberikan Allah. Lalu, bagaimana kita bisa menapaki hidup dengan baik jika pedomannya tidak kita maknai secara mendalam? Tentu saja, belajar atau memahami kandungan Al-Qur'an membutuhkan guru atau pembimbing yang ahli di bidang tersebut. Maka, mengikuti kajian-kajian Al-Qur'an pada saat i'tikaf lebih bagus lagi.

Kemudian, hal yang bisa dilakukan saat i'tikaf selanjutnya adalah berdoa kepada Allah SWT Allah saja yang bisa mengabulkan segala doa untuk kebaikan dunia dan akhirat kita. Dan, meminta adalah salah satu sarana mendekatkan diri kita dengan Allah.

Meminta kepada Allah SWT adalah bentuk ibadah. Maka, meminta sebanyak-banyaknya berarti mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Allah SWT senang diminta, bahkan orang yang tidak meminta kepada Allah adalah orang yang sombong.

Baca Juga: 7 Peristiwa Istimewa di Hari Jumat yang Wajib Diketahui Setiap Muslim dan Tidak akan Terjadi pada Hari Biasa

Tentu saja, saat i'tikaf, kita masih diperbolehkan melakukan aktivitas lain selain yang telah disebutkan tadi. Seorang mutakif boleh beristirahat, tidur, berbicara (makruh membicarakan hal-hal duniawi yang tidak membawa manfaat bagi akhirat), mandi, buang air, bahkan meskipun sekadar diam di dalam masjid (tidak melakukan apa-apa). Karena sekali lagi, makna i'tikaf adalah diam. Meski tentu saja bukan diam terus sepanjang waktu.

Jadi, i'tikaf adalah saat yang tepat bagi kita melakukan kontemplasi. Karena, selain merenung, kita juga bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah. Merenung atau berkontemplasi sembari beribadah di dalam i'tikaf tentu saja sangat baik. Karena, selain mengasah ketajaman pikiran, kita juga akan mendapatkan pahala dan terjaga dari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan shaum Ramadhan.

Subhanallah, i'tikaf memang luar biasa! Semoga kita dapat meraih Lailatul Qadar atau malam seribu bulan, seperti yang Allah janjikan.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler