5 Cara Komunikasi Rasulullah SAW Yang Wajib Kita Ketahui. No 3 Paling Penting

- 9 Januari 2021, 10:36 WIB
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW*/
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad SAW*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Berkomunikasi adalah hal yang penting dalam hubungan antara manusia, bahkan di masa kini, komunikasi sangat menentukan sukses tidaknya seseorang dalam segala sisi kehidupan.

Rasulullah SAW adalah seorang komunikator yang handal. Seorang teladan luar biasa yang sepantasnya kita tiru.

Rasulullah Muhammad SAW selalu mempertimbangkan dengan siapa dirinya berbicara. Dengan begitu, cara komunikasinya akan efektif sekaligus efisien.

Baca Juga: Inilah 3 Transaksi Utang Piutang yang Bisa Menjadi Pengumpul Pahala Ibadah

Rasulullah SAW selalu peka terhadap kapasitas lawan bicaranya. Beliau berbicara dengan memperhatikan kadar kemampuan mereka.

Sebab, kemajemukan adalah sunnatullah. Tiap orang memiliki tingkat pengetahuan dan konteks yang berbeda-beda.

Dengan memperhatikan hal itu, penyampaian ilmu atau pesan-pesan dari beliau tidak akan menimbulkan kesalahpahaman.

Baca Juga: 9 Kesalahan Komunikasi yang Harus Dihindari Suami Istri dalam Berumah Tangga, No 4 paling Berbahaya

Rasulullah SAW selalu mempertimbangkan perbedaan kadar tiap lawan bicaranya. Kepada orang yang dinilai cerdas, beliau cukup menggunakan isyarat atau metafora.

Tidak langsung ke pokok persoalan, karena demikianlah percakapan antarorang-orang yang berilmu.

Adapun dengan orang yang daya tangkapnya terbatas, maka beliau menjelaskan dengan contoh-contoh yang lebih konkret.

Baca Juga: Mengenal Sosok Asy-Syifa Al-Adawiyah, Guru Perempuan Pertama dalam Islam

Kepada yang lebih muda, dia menyayanginya. Orang seperti ini, bila ditakdirkan jadi istri dan suami, maka akan tampil sebagai pemimpin yang amanah.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memberi wahyu kepadaku, yaitu kamu sekalian hendaklah bersikap tawadhu sehingga tidak ada seseorang bersikap sombong kepada yang lain, dan tidak ada seseorang menganiaya yang lain” (H.R. Muslim).

Berikut ini cara komunikasi Rasulullah yang patut kita contoh dalam kehidupan sehari-hari yang telah dirangkum Bagian Berita dari berbagai sumber.

Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Alasan Doa seorang Ibu akan Dikabulkan oleh Allah SWT

1. Qaulan Kariiman (mulia), sebagai muslim kita harus berkata dengan kata-kata yang mulia, hindarilah kata-kata yang hina, seperti mengejek, mengolok-ngolok hingga menyakiti perasaan orang lain.

2. Qaulan ma’rufan (baik), “Berkatalah yang baik atau diam” itu pesan Rasulullah kepada umatnya. Sebagai muslim yang beriman lisan harus terjaga dari perkataan yang sia-sia, Apapun yang diucapkannya harus selalu mengandung nasihat, menyejukkan hati bagi orang yang mendengarnya.

Jangan  biarkan lisan ini mencari- cari kejelekan orang lain.  Hindari kata-kata yang hanya bisa mengkritik atau mencari kesalahan orang lain, memfitnah, menghasut.

Baca Juga: 7 Ciri Orang yang Mendapat Hidayah dari Allah SWT, Nomor 3 Paling Utama

Sungguh, perbuatan yang sangat hina, hingga Allah berfirman dalam surah Al Ĥujurāt ayat 12, seumpama orang yang memakan bangkai temannya sendiri. Sungguh sangat menjijikkan.

3. Qaulan Syadidan (lurus dan benar). Seorang muslim berkata harus benar, jujur jangan berdusta. Karena sekali kita berkata dusta, selanjutnya kita akan  berdusta untuk menutupi dusta kita yang pertama,  begitu seterusnya, sehingga bibir kita pun selalu berbohong tanpa merasa berdosa.

Siapapun tidak ingin dibohongi, seorang istri akan sangat sakit hatinya bila ketahuan suaminya berbohong.

Baca Juga: 7 Sehat Ala Rasulullah yang Wajib Diketahui, nomor 4 Banyak Orang Tidak Tahu

Juga tidak kalah penting dalam menyampaikan kebenaran, adalah keberanian untuk bicara tegas, jangan ragu dan takut, apalagi jelas dasar hukumnya Al-Quran dan hadits. “Katakanlah kebenaran itu, meskipun sangat menyakitkan.”

Pesan Rasullulah ini sejatinya menguatkan kita dalam menghadapi resiko yang apa pun yang akan kita hadapi dalam berdakwah pada pasangan.

4. Qaulan Balighan (tepat), sebagai orang yang bijak bila berdakwah kita harus melihat situasi dan kondisi yang tepat dan menyampaikan dengan kata-kata yang tepat.

Baca Juga: Inilah Batasan Aurat Laki-laki dan Perempuan Dalam Islam yang Wajib Diketahui

Bila bicara dengan  pasanganyang mirip kesombongan Fir’aun, istri Nuh, Luth, maka kita harus berkata sesuai dengan pikiran mereka, harus mengerti perjalanan sikap kufurnya sampai seperti itu.

5. Qaulan Layyinan (lemah lembut), maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti  membentak, meninggikan suara.

Siapapun tidak suka bila berbicara dengan orang-orang yang kasar. Rasullulah SAW selalu bertutur kata dengan lemah lembut, hingga setiap kata yang beliau ucapkan sangat menyentuh hati siapapun yang mendengarnya.***

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x