Inilah 3 Tipe Anak yang Perlu Diketahui Orangtua dalam Membentuk Keluarga Sakinah, Nomor 3 Penting

BAGIKAN BERITA - Memiliki Anak yang baik terhadap semua orang adalah mimpi atau harapan bagi setiap Orang tua. Namun  Setiap anak mempunyai tabiat yang berbeda beda.

Ada anak yang menurut dengan orang tuanya ada juga Anak yang nakal dan sulit untuk dinasehati oleh orang tua

Tidak semua orang tua paham betul cara mendidik anak dengan baik. Orang tua pun butuh waktu untuk belajar bagaimana cara menjadi orang tua yang baik, bagaimana mendidik supaya anak nurut dengan orang tua, serta bagaimana berkomunikasi yang baik dengan anak.

Baca Juga: Niat Puasa Senin Kamis, Doa Berbuka Puasa Lengkap dengan Keutamaan dan Artinya

Semua hal tersebut tidak mudah, bahkan terkadang membuat orang tua stres dan merasa gagal menjadi orang tua.

Terlebih jika Ibu memiliki lebih dari satu anak, kerap muncul kecemburuan dari anak yang lebih besar terhadap anak yang lebih kecil.

Kecemburuan ini kerap dilampiaskan dengan cara menentang Seringkali para orangtua dibuat frustasi sewaktu anak-anak mereka sulit sekali dinasehati dan dilarang melakukan sesuatu hal.

Baca Juga: Inilah Warisan Syekh Ali Jaber, 10 Nasihat untuk Orang Tua dalam Mendidik Anak

Anak yang susah menurut harus ditangani dengan strategi, Karena anak yang suka menentang orang tua merupakan proses dan bagian dari tumbuh kembangnya untuk menguji kesabaran orang tua atau pengasuhnya.

Ini juga menjadi salah satu cara anak untuk belajar mengekspresikan diri dan menemukan jati dirinya.

Namun, jangan dibiarkan terjadi terus menerus, karena bisa membuat anak menjadi manja dan merasa semua keinginannya harus dituruti.

Baca Juga: Inilah Arti Ta'aruf yang Benar dalam Islam

Berbicara tentang anak, ada tiga tipe anak yang perlu kita ketahui. Seperti dijelaskan dalam buku “ Insya Allah Sakinah “ karangan Dr. Aam Amiruddin, M.Si berikut  ini yang perlu diketahui oleh orangtua:

1. Zinatul Hayat

Anak yang menjadi perhiasan. Sama halnya dengan harta, anak pun bisa menjadi perhiasan kita di dunia. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut.

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Namun, amal kebajikan yang dilakukan terus-menerus lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,” (Q.S. Al-Kahf [18]: 46).

Jadi, maksud dari anak yang menjadi perhiasan adalah anak yang membanggakan keluarganya. Misalnya, anak yang berprestasi di sekolah atau di bidang yang digemari.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Ajarkan Anak Sholat Tanpa Paksaan, Nomor 3 Paling Ampuh

2. Fitnatun Hayat

Anak yang menjadi sumber penderitaan. Berbeda dengan zinatul hayat, anak yang menjadi sumber penderitaan tentu bukan membanggakan, melainkan malah merusak kehormatan keluarga.

Hal ini dijelaskan dalam Al Quran dalam ayat yang berbunyi,

“Sesungguhnya, hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah ada pahala besar,” (Q.S. At-Tagābun [64]: 15).

3. Qurrota a’yun

Anak yang menjadi penyejuk hati. Boleh jadi, ada anak yang urusan duniawinya biasabiasa saja, tetapi ibadahnya luar biasa bagus. Shalat dan puasa sunnahnya tidak pernah terlewat, rajin mengaji, serta selalu membantu orangtuanya. Anak seperti ini akan menjadi penyejuk hati bagi kedua orangtuanya.

Baca Juga: Doa di Awal Pagi Hari dan Pembuka Pintu Rejeki Sebelum Beraktivitas

Untuk mewujudkan keluarga sakinah, anak kita harus menjadi zinatul hayat (perhiasan) dan qurrota a’yun (penyejuk hati), atau minimal menjadi qurrota a’yun saja juga sudah cukup. ***