Demikian halnya dengan sholat dhuha, diperlukan pemahaman yang benar mengenai tata caranya agar kita tidak terjebak pada pelaksanaan ibadah yang keliru. Apabila sutau ibadah dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan syariat, ibadah tersebut tidak diterima.
Baca Juga: Conor McGregor Vs Dustin Poirier: Meski Kalah TKO di Ronde Ke-2 McGregor dibayar 5 juta Dollar
Otomatis, amalan tersebut tidak mendatangkan hikmah yang berarti. Untuk itu, memahami tata cara sholat Dhuha adalah sebuah keharusan.
1. Waktu Sholat Dhuha
Dalam bahasa Arab, kata dhuha diartikan forenoon, pagi hari sebelum tengah hari. aksudnya, ketika matahari mulai tampak terlihat jelas sebelum tengah hari.
Para penerjemah Al-Quran sepakat bahwa dhuha diartikan waktu “matahari sepenggelahan naik” atau pagi hari yang panas. Mengenai kata dhuha diartikan sebagai “matahari sepenggalahan naik” terdapat dalam Q.S. Adh-Dhuha [93 ]: 1 dan Al-Araf [ 7]: 98.
Baca Juga: Nathalie Holscher Keguguran, Inilah Curhatan di Instagram Storynya: Mengharukan!
Waktu sepengggelahan itu kira-kira 18 derajat ketinggian waktu di ufuk timur karena waktu tersebut bersamaan hilangnya waktu karahah (makruh mengerjakan sholat).
Waktu karahah yang dimaksud di sini adalah rentang waktu yang memisahkan antara selesai sholat Shubuh dengan terbitnya matahari karena haram hukumnya melakukan sholat pada saat tepat matahari terbit.
Sementara itu, waktu yang paling utama untuk menunaikan sholat Dhuha adalah ketika terik matahari makin menyengat.
Baca Juga: Posisi Frank Lampard di Chelsea Diujung Tanduk, Brendan Rodgers Pengantinya?