Turut Berduka Cita dan Prihatin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ucapkan Kata Duka Atas Bencana Alam di NTT

- 5 April 2021, 21:40 WIB
Turut Berduka Cita dan Prihatin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ucapkan Kata Duka Atas Bencana Alam di NTT
Turut Berduka Cita dan Prihatin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ucapkan Kata Duka Atas Bencana Alam di NTT /Humas Jabar/Rizal/

BAGIKAN BERITA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil turut berduka cita dan prihatin atas terjadinya musibah bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menulis kabar terjadinya musibah bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini di Twitter pribadinya pada Senin 5 April 2021.

"Duka cita mendalam dan turut prihatin atas bencana alam di wilayah Nusa Tenggara Timur," cuit Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Waduh! Karena Berpose Telanjang, Sekelompok Perempuan Cantik Ditangkap Polisi di Dubai Uni Emirat Arab

Selain itu Ridwan Kamil mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk mendoakan warga NTT agar segera pulih dari bencana yang menimpanya.

"Mari kita semua doakan, semoga situasi lekas pulih dan kehidupan bisa normal kembali," ujar Kang Emil.

Seperti diketahui, banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu 4 April 2021.

Baca Juga: Mati Lampu, Kupang NTT Bagaikan Kota Mati, Masyarakat Rela Bayar Rp5 Ribu Per jam untuk Mengecas HP

Akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, NTT ini, 69 orang dikabarkan meninggal dunia, puluhan orang luka-luka, dan 19 orang dinyatakan hilang.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pemicu banjir bandang dan tanah lonsor tersebut adalah hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Imbas dari musibah banjir bandang dan tanah longsor berdampak ke ibu kota NTT Kupang. Kota tersebut pada Senin 5 April 2021 malam ini, bagaikan kota mati setelah listrik yang belum menyala juga pasca-cuaca ekstrem melanda daerah tersebut.

Baca Juga: Inilah Klarifikasi Krisdayanti Mengenai Kehadiran Jokowi dan Prabowo di Acara Aurel- Atta yang Menuai Polemik

Kepala Biro Perum LKBN Antara NTT Bernadus Tokan, melaporkan, kota tersebut gelap gulita dan warga bertahan di dalam rumah.

Banyak warga saat ini berburu lilin, mencari ke warung-warung di kegelapan malam yang telah berlangsung sejak Minggu (4/4).

Bahkan, tak sedikit warga yang mencari rumah yang memiliki genset untuk sekadar mengecas telepon selular.

Baca Juga: Banjir Bandang Melanda NTB, Hidayat Nur Wahid Minta Presiden Jokowi bertindak: Lekas Bantu Warga di Sana

Mereka rela membayar Rp5 ribu per jam untuk mengecas telepon selular.

Aditya, seorang mahasiswa mengatakan dirinya membayar Rp5 ribu untuk bisa mengecas HP. "Ini agar bisa berkomunikasi dengan orang tua," katanya.

Untuk telekomunikasi, terdapat titik tertentu yang bisa mendapatkan sinyal. "Dalam Kota Kupang ada sinyal seluler," katanya.

Baca Juga: Cuitan Tompi Tentang Negara Minta Maaf Suruh Presiden dan Menhan Jadi Saksi Pernikahan, Sukses Picu Perdebatan

Sementara itu, pohon yang tumbang diterpa angin kencang dan hujan lebat masih banyak yang menutupi ruas jalan.

Kabel telepon dan listrik menjuntai bercampur dengan kayu dan dedaunan pohon tumbang.
Diperkirakan banyak rumah di Kota Kupang yang rusak akibat angin kencang tersebut.

Namun sampai sekarang belum diketahui informasi secara resmi dari pihak terkait mengenai kerusakan akibat bencana alam tersebut.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: Twitter ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x