Alarm Bahaya Telah Dibunyikan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan: Jakarta Memang Sedang Tidak Baik-baik Saja

- 26 Juni 2021, 12:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /Antara/

BAGIKAN BERITA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah membunyikan alarm bahaya lonjakan kasus Covid-19 sejak 10 hari yang lalu. 

Anies menuturkan bahwa dirinya telah memimpin apel siaga Patroli Skala Besar Gabungan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan. Kala itu, mulai terjadi lonjakan kasus positif Covid-19. 

"Alarm tanda bahaya itu telah dibunyikan sejak 10 hari yang lalu, ketika apel siaga Patroli Skala Besar Gabungan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan. Pada 13 Juni mulai terjadi lonjakan kasus aktif dan positivity rate COVID-19 di Jakarta," tulis Anies Baswedan di akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Kamis 24 Juni 2021. 

Baca Juga: Air Mata Tak Berhenti Mengalir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Saksikan Seorang Ibu Menangis di Pemakaman

Anies pun menunjukkan grafik tingkat ketersediaan rumas sakit dan laju penambahan kasus Covid-19. 

Namun demikian, menurutnya, Pemprov DKI Jakarta cukup sigap dalam mengendalikan Covid-19. 

"Seandainya kita tidak segera merespon alarm itu, mungkin DKI Jakarta hari ini sudah kolaps. Saat ini kita telah melampaui puncak kasus aktif pada Januari lalu. Ibu kota saat ini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra, tutur dia. 

Baca Juga: PKB Ingin Muhaimin Iskandar Jadi Capres, Anies Baswedan Wakilnya di Pilpres 2024, Disebut Jadi Pasangan Ideal

Dia menambahkan, Pemprov DKI telah dan akan terus bekerja keras menambah kapasitas pelayanan kesehatannya untuk mengantisipasi lonjakan ini. Di awal Juni ada 106 RS rujukan COVID-19 di Jakarta, sekarang ditambah jadi 140 RS. Dari 6694 tempat tidur utk isolasi, ditambah jadi 8524. 

Tapi itu, lanjut Anies, semua tak cukup, setelah ditambah pun langsung terisi hingga 90%. Dengan adanya varian baru virus corona, laju penularan jauh lebih cepat dari peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan. 

"Kami di pemerintah tak bisa bekerja sendirian, perlu intervensi bersama masyarakat utk mengurani lonjakan kasus Covid-19. Masyarakat harus lebih disiplin 3M (mencuci tangan/ memakai masker/ menjaga jarak) dan segera divaksinasi!," ucapnya. 

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tegur Pegelola Tempat Makan yang Langgar Prokes di Senopati dan Kemang

Pemerintah terus melaksanakan 3T (testing/ tracing/ treatment) dan bersama penegak hukum akan terus mendisiplinkan dan lakukan penindakan, penegakan aturan protokol kesehatan PPKM Mikro di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Jakarta amat serius dalam melakukan testing, yg saat ini 13,5 kali lipat dari standard minimal WHO. Tujuannya agar cepat mendeteksi dan menyelamatkan orang-orang yang berisiko. 

Baca Juga: Denda Mencapai Rp6,9 Miliar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan: Bukan Soal Penegakan Aturan tapi Keselamatan

"Kami tidak mau mengurangi testing agar terkesan baik-baik saja. Jakarta memang sedang tdk baik-baik saja. Keseriusan testing dan tracing ini terlihat di data hari ini, 45% dari kegiatan testing di seluruh Indonesia ada di DKI Jakarta. Ini semua dikerjakan demi melindungi dan demi keselamatan warga Ibu kota," ujar Anies. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Instagram @aniesbaswedan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x