Seperti diketahui pemberontak Houthi yang didukung Iran baru-baru ini meningkatkan serangan drone dan rudal lintas batas di kota-kota Saudi, sebagian besar menargetkan kilang minyak Arab Saudi. Serangan yang kerap terjadi membuat pihak internasional turun tangan.
Saudi mulai mengintervensi perang di Yaman sejak 2015, ketika Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi harus meninggalkan istananya setelah Houthi berhasil menguasai ibu kota Yaman, Sanaa.
Konflik ini disebut-sebut sebagai perang proksi antara Saudi dan Iran di kawasan karena sejumlah pihak menuding Iran menyokong pergerakan Houthi.
Namun Houthi menyangkal menjadi boneka Iran dan mereka mengatakan ingin memerangi Presiden Abd-Rabbu Mansour yang berperilaku korup dan merugikan rakyatnya.
Sampai saat ini sudah 6 tahun konflik ini berlangsung dan belum ada tanda-tanda akan berhenti.***