AS Murka Kerahkan Dua Pengebom Canggih B-52 Stratofortress, Setelah Kepentingannya Diganggu di Timur Tengah

- 8 Maret 2021, 17:29 WIB
AS Murka Kerahkan Dua Pengebom Canggih B-52 Stratofortress, Setelah Kepentingannya Diganggu di Timur Tengah
AS Murka Kerahkan Dua Pengebom Canggih B-52 Stratofortress, Setelah Kepentingannya Diganggu di Timur Tengah /https://twitter.com/CENTCOM/

BAGIKAN BERITA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden murka dan memerintahkan untuk mengerahkan dua pesawat pengebom canggihnya B-52 Stratofortress untuk terbang ke kawasan Timur tengah pada Minggu 7 Maret 2021.

Dua pesawat pengebom B-52 Stratofortress tersebut dikawal beberapa pesawat militer negara sekutu AS diantaranya Israel, Arab Saudi, dan Qatar.

Tujuan dari diterbangkannya Dua pesawat pengebom B-52 Stratofortress milik AS tersebut dalam rangka memperingatkan Teheran setelah tensi di Timur Tengah semakin memanas.

Baca Juga: Waduh! Rizky Billar Kekasih Lesti Kejora, Akan Dipanggil Polisi dalam Kasus Kerumunan di Tanjung Duren Jakarta

Diantaranya serangan Houthi yang di dukung Iran terhadap kilang minyak milik Arab Saudi dan serangan milisi Irak yang didukung Teheran telah menyerang pangkalan militer Amerika Serikat.

Seperti dilansir New York Post Pusat komando Amerika Serikat di akun twitternya mengunggah beberapa foto yang memperlihatkan persiapan lepas landas pesawat pengebom itu di pangkalan udara milik Amerika Serikat.

Namun, lokasi lepas landas kedua pesawat pengebom itu tidak disebutkan oleh pihak berwenang di Amerika Serikat.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Akhirnya Angkat Bicara Mengenai Kabar Putusnya dengan Felicia Tissue yang Viral di Dunia Maya

Militer AS menyatakan penerbangan itu dilakukan untuk mencegah agresi dan memberi kenyamanan kepada sukutu amerika Serikat tentang komitmen Washington untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, serangan roket yang ditujukan kepada militer Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu, sangat berdampak kepada moral pasukan amerika dan merupakan serangan yang paling berbahaya dalam kurun satu tahun belakangan ini.

Pada serangan itu, Saraya Awliya al-Dam sebuah milisi yang pro terhadap Iran yang menjadi musuh utama Amerika Serikat mengaku bertanggung jawab atas serangan yang ditujukan kepada pangkalan Amerika Serikat yang berada di bandara dekat kota Erbil tersebut.

Baca Juga: Makin Memanas, Kilang Minyak Aramco, Arab Saudi Kembali Diserang Drone dan Rudal oleh Pemberontak Houthi

Menurut berita yang dikutip dari twitter pada Selasa 16 Februari 2021, juru bicara koalisi Amerika Serikat mengatakan serangan tiga roket yang terjadi pada Senin lalu itu menyasar pasukan koalisi Amerika Serikat di Erbil ibukota Kurdi dekat dengan bandara.

Bandara dilaporkan ditutup dan penerbangan dihentikan karena masalah keamanan.
Jurnalis Reuters melaporkan bahwa dia mendengar beberapa ledakan keras dan melihat kebakaran terjadi di dekat bandara.

Sebagai informasi serangan-serangan yang terjadi belakangan ini ke pangkalan militer Amerika Serikat berawal dari kematian jenderal Iran oleh serangan drone AS yang menewaskan jenderal top Iran Qassem Soleimani dan dan pendiri Kateeb Hazbollah, Abu Mahdi Al-Muhandis.

Baca Juga: Inilah 4 Adab yang Dicontohkan Rasululah SAW, Ketika akan Berangkat ke Masjid untuk Sholat Berjemaah

Kemudian direspon oleh Kateeb Hesbollah yang berhubungan dekat dengan Iran dengan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Irak. Namun AS kemudian melakukan serangan balasan yang menewaskan 25 pejuang kelompok itu.

Para pendukung Kateeb Hebollah kemudian mengepung kedutaan AS di Baghdad. Mereka menerobos batas luarnya dan melakukan pelanggaran yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Iran juga kemudian melakukan serangan sendiri untuk merespons pembunuhan Soleiman. Iran menembakkan rentetan rudal balistik di Pangkalan Militer AS di Ain Al-Asad di Irak Barat pada 8 Januari lalu.

Baca Juga: Bertemu dengan Muzakir Manaf Bahas Kisruh Partai Demokrat, AHY: Jika Dibiarkan akan Mengancam Keadilan

Pada serangan tersebut tidak ada korban jiwa, tetapi 100 pasukan Amerika Serikat mengalami cedera otak traumatik.***

 

Editor: Ali Bakti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah