Presiden Amerika Serikat Joe Biden Mulai Suntik Vaksin Bagi Rakyatnya dengan Total Anggaran 4 Miliar Dollar

- 11 Maret 2021, 11:23 WIB
Presiden Joe Biden disuntik vaksin Covid-19.
Presiden Joe Biden disuntik vaksin Covid-19. /Tom Brenner/Reuters/

BAGIKAN BERITA - Pemerintah Amerika Serikat Joe Biden mulai memberikan vaksin Covid-19 bagi warganya. 

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, pemerintah menyiapkan dana sebesar 4 Miliar dollar atasu setara Rp57,3 triliun. 

Joe Biden memastikan, seluruh rakyatnya tercover vaksin. Namun jika surplus, akan didistribusikan untuk negara-negara berkembang. 

Baca Juga: Inilah Daftar Kejahatan Aldebaran yang Sudah Terbongkar, Terbaru Pemalsuan Dokumen Tes DNA di Ikatan Cinta

"Kami akan memulai dan memastikan warga Amerika diurus terlebih dahulu, tapi kami kemudian akan mencoba membantu seluruh dunia," kata Biden kepada wartawan menyusul pengumuman sebelumnya untuk mengamankan lebih banyak vaksin dengan kepala eksekutif dari Johnson & Johnson dan Merck.

"Jika kami memiliki surplus, kami akan membagikan kelebihan itu ke seluruh dunia," kata Biden. 

Presiden asal Partai Demokrat itu mengatakan bahwa jelaslah pandemi tidak akan berakhir sampai pandemi ini berakhir di mana-mana.

"Kita pada akhirnya tidak akan aman, sampai dunia aman," katanya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 14 Sudah Dibuka, Sekarang ada Fitur yang Tidak Lolos akan Diberikan Informasi

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa Biden sangat fokus pada perluasan vaksinasi global, tapi pemerintah AS mendorong untuk terlebih dahulu memastikan dosis yang cukup bagi orang-orang di Amerika Serikat yang ingin mendapatkan vaksin.

Dia mengatakan Biden sedang mendiskusikan kebutuhan untuk memastikan vaksin sampai ke negara berkembang dengan mitra-mitranya, tetapi tidak memberikan keterangan rinci.

Amerika Serikat, Inggris, negara-negara Uni Eropa, dan anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang lebih kaya pada Rabu memblokir dorongan oleh lebih dari 80 negara berkembang untuk mencabut hak paten --agar produksi vaksin COVID-19 bisa ditingkatkan bagi negara-negara miskin. 

Baca Juga: Waduh! Kantor Sementara DPP Demokrat Pro Moeldoko di Menteng Jakarta, Hanya Berjarak 3,5 km dari DPP Pro AHY

Afrika Selatan dan India memimpin dorongan bahwa aturan perjanjian dagang WTO mengenai kekayaan intelektual diabaikan sementara, sebuah langkah yang dapat memungkinkan produsen generik atau lainnya untuk membuat lebih banyak vaksin.

Negara-negara Barat berpendapat bahwa melindungi hak kekayaan intelektual mendorong penelitian dan inovasi, dan menangguhkan hak tersebut tidak akan mengakibatkan lonjakan pasokan vaksin secara tiba-tiba.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah