Hanya Tersisa Dua Ekor di Dunia, Badak Putih Utara Terancam Punah, Para Ilmuwan Berjuang Pengembangbiakan

- 8 Juni 2021, 12:18 WIB
Sudan, badak putih utara jantan terakhir berusia 45 tahun yang disuntik mati pada 2018
Sudan, badak putih utara jantan terakhir berusia 45 tahun yang disuntik mati pada 2018 /Reuters/

BAGIKAN BERITA - Badak putih atau northen white rhinoceros utara dikabarkan hanya tersisa dua ekor di dunia. 

Badak putih menjadi spesies hewan besar yang kini langka. Spesies ini memiliki sub-spesies yakni badak putih utara dam badak putih selatan. 

Populasi badak putih selatan masih bisa dikatakan lenih banyak dari putih utara yang hanya tersisa dua ekor. 

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Akan Diberi Gelar Profesor Kehormatan oleh Universitas Pertahanan

Ceratotherium simum merupakan salah satu megafauna atau hewan besar yang masih tersisa selain gajah, badak india, dan kuda nil. Badak putih memiliki dua sub-spesies, yaitu badak putih utara dan badak putih selatan.

Dikutip Bagikan Berita dari Portal Jember, pasa tahun 2018 lalu, tersisa 3 ekor badak putih utara yang tersisa di seluruh dunia.

Mereka adalah Sudan, Najin, dan Fatu. Najin dan Fatu merupakan badak putih utara betina dan Sudan merupakan satu-satunya yang hidup pada 2018 lalu.

Baca Juga: Ikatan Cinta Selasa 8 Juni 2021: Andin Tanya Elsa Kenapa Buang Nindy dan Fitnah Selingkuhi Roy, Elsa Syok

Namun, nahasnya Sudan mati pada usia 45 tahun, tepatnya pada Senin, 19 Maret 2018 lalu di Ol Pejeta. Jadi, hanya tersisa dua ekor badak putih utara, yaitu Najin dan Fatu.

Apakah spesies badak putih utara dapat terselamatkan dari kepunahan?

Beberapa peneliti telah mengusahakan proses pembiakan dari spesies ini. Para ilmuwan telah mengambil dan membekukan sel sperma Sudan sebelum Sudan mati. Sperma tersebut akan membuahi sel telur badak putih betina dengan tekni in vitro.

Para peneliti berencana untuk menyatukan sel sperma Sudan dengan sel telur dari Najin dan Fatu untuk dibuahi secara in vitro atau bayi tabung. Namun, banyak hal yang menyebabkan hasil dari proses in vitro tersebut gagal.

Baca Juga: Laga Vietnam Vs Indonesia Diwarnai Banyak 'Hujan' Kartu, Termasuk Egi Maulana Vikri hingga yang Lainnya

Hal tersebut karena kondisi Najin dan Fatu yang tidak memungkinkan. Najin dan Fatu masih memiliki hubungan genetis yang sangat dekat dengan Sudan, jika tetap dilakukan pembuahan bayi yang lahir akan cacat.

Hingga kini, para ilmuwan berusaha untuk mengembangbiakkan sperma terakhir dari Sudan, tetapi hal tersebut masih belum berhasil.

Pembuahan in vitro sempat berhasil pada seekor badak putih selatan betina di Taman Safari San Diego Zoo, ia melahirkan bayi jantan pada tahun 2019 lalu.

Hal tersebut membawa secercah harapan bagi para ilmuwan untuk menyelamatkan spesies badak putih utara.

Baca Juga: Siapkan KTP dan KK Daftar Bantuan Pemerintah Rp 1,2 Juta, Pengajuan BLT UMKM Rp. 1,2 Juta Terakhir Bulan Juni

Hingga kini, ilmuwan sedang berusaha untuk mentransplantasi embrio badak putih utara ke rahim ibu pengganti badak putih selatan. Namun, cara tersebut belum tentu berhasil.

Cara lainnya yang akan diusahakan oleh para ilmuwan adalah dengan menanamkan sperma badak putih utara untuk membuahi sel telur badak putih selatan. Cara tersebut dapat menyelamatkan dan menyisakan keragaman genetik dari badak putih utara.

Namun, hal tersebut tersendat karena masih kurangnya peralatan dan ilmu pengetahuan saat ini. Setidaknya hal tersebut dapat dilakukan pada sepuluh atau dua puluh tahun ke depan.*** (Delvi Alpha Faliha/Portal Jember). 

Disclaimer: Artikel ini sebelumya telah tayang di Portal Jember berjudul Viral Badak Putih Utara Dikabarkan Punah dan Tersisa Dua Spesies, Apakah Masih Terselamatkan?

 

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x