Gara-gara Tentaranya Banyak Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Afghanistan Presiden AS Joe Biden Diminta Mundur

- 27 Agustus 2021, 11:29 WIB
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang Afghanistan, dari Ruang Timur Gedung Putih di Washington, AS pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang Afghanistan, dari Ruang Timur Gedung Putih di Washington, AS pada Kamis, 26 Agustus 2021. /REUTERS/Jonathan Ernst

BAGIKAN BERITA - Pemerintahan Presiden Joe Biden dihujani kritik pedas akibat meninggalnya 13 tentara Amerika Serikat (AS) dan puluhan warga sipil Afghanistan oleh bom bunuh diri di kawasan bandara Kabul.

Peristiwa terbunuhnya 13 tentara AS dan puluhan warga sipil Afghanistan ini membuat para politikus dari Partai Republik mengkritik pedas Joe Biden dan menagih janji kampanye yang akan menciptakan situasi tenang di dalam negeri.

Para politisi marah dengan kebijakan Joe Biden terhadap masalah Afghanistan yang terkesan lembek sehingga 13 tentara AS yang bertugas tewas.

Baca Juga: 5 Puasa Sunnah yang Paling Disukai Allah SWT dan Dicontohkan Rasulullah SAW

Sangking kecewa terhadap kebijakan Joe Biden di Afghanistan, seorang anggota Kongres AS dari Partai republik, Elise Stefanik mengatakan bahwa presiden AS itu menjadi penyebab utama meninggalnya tentara AS.

Selain itu, Elise Stefanik mengatakan kepemimpinan Biden sangat lemah dan tidak berkompeten memimpin AS.

"Bencana keamanan nasional dan bencana kemanusiaan yang mengerikan ini semata-mata akibat kepemimpinan Joe Biden yang lemah dan tidak kompeten. Dia tidak layak menjadi panglima tertinggi," ujarnya, seperti dikutip AFP pada Jumat 27 Agustus 2021.

Baca Juga: 12 Tentara AS dan 8 Warga Sipil Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Dekat Bandara Kabul Afghanistan

Sementara itu, Senator dari partai Republik, Marsha Blackburn lebih pedas lagi dalam mengkritik Joe Biden, melalui pernyataannya di twitter, ia menginginkan presiden AS ini beserta penasehat keamanannya mengundurkan diri atau akan dilengserkan dari jabatannya sekarang.

Seperti diberitakan sebelumnya 12 tentara Amerika Serikat (AS) dan 8 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan bom bunuh yang terjadi di dekat Bandara Kabul Afghanistan pada Kamis 26 Agustus 2021.

Dalam peristiwa bom bunuh diri tersebut, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas peristiwa di dekat Bandara Kabul tersebut.

Baca Juga: 6 Langkah Praktis Cara Cek BLT Via WA BPJS Ketenagakerjaan, BSU Rp1 Juta Tahap II Sudah Cair

Menurut otoritas AS, peristiwa bom bunuh diri di dekat Bandara Kabul yang menewaskan 12 orang tentara dan 8 warga sipil ini, sebagai serangan yang mematikan bagi pasukan AS yang berada di Afghanistan.

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, mengatakan korban tewas akibat kejadian tersebut berjumlah 20 orang dan melukai 52 orang.

"13 sampai 20 orang (tewas)," ujar Zabihullah Mujahid kepada AFP dalam sebuah rilis.

Baca Juga: Ustadz Yahya Waloni Ditangkap Bareskrim Polri, atas Dugaan Konten Ceramah Berisi Ujaran Kebencian dan SARA

Taliban juga mengutuk keras kejadian tersebut dan menyebutkan bahwa tempat kejadian perkara (TKP) berada di wilayah yang dikendalikan tentara AS.

Sedangkan Pentagon mendapat informasi dari intelijen bahwa peristiwa yang memilukan tersebut akibat ulah ISIS dan Negara Islam-Khorasan (IS-K) yang merupakan kelompok anti Taliban.

Pejabat pentagon juga memerintah kepada warganya yang masih berada di Kabul untuk menghindari titik-titik yang rawan terhadap serangan teroris dan harus terus berkoordinasi dengan otoritas AS di Bandara Kabul untuk mempercepat pemulangannya.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x