Serangan Presiden Amerika Joe Biden di Kabul Afghanistan Salah Sasaran, Tewaskan Pekerja Bantuan Tak Berdosa

- 12 September 2021, 12:00 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. /thehill.com

Kelompok bantuan telah mengajukan permohonan baginya untuk pindah ke Amerika Serikat sebagai pengungsi.

Rekaman keamanan baru dari tempat kerjanya menunjukan jika Ahmadi yang lingkungannya memiliki layanan air yang tidak dapat diandalkan, mengisi wadah dengan air di kantor majikannya pada pukul 14.35, sesaat sebelum dia kembali ke rumah.

Dia dan rekan-rekannya, telah mengemudi untuk bekerja dan juga membawa komputer laptop hari itu.

Menurut rekaman keamanan, mungkin menjelaskan klaim militer bahwa Toyota Corolla yang ditargetkan berisi paket yang dibungkus dengan hati-hati.

Baca Juga: Link Live Streaming Premier League Leeds United Vs Liverpool: Prediksi Pertandingan dan Susunan Pemain

The Times membantah klaim Pentagon bahwa ledakan sekunder menunjukan bahwa bahan peledak dinyalakan oleh rudal Hellfire drone Reaper Amerika Serikat.

Dinding yang menua di dekat mobil Ahmadi tidak digulingkan oleh serangan udara atau oleh ledakan berikutnya.

Tiga ahli senjata mengatakan kepada Times bahwa tidak ada bukti ledakan sekunder, karena tidak ada dinding yang tertiup angin atau vegetasi yang hancur di dekat mobil yang terbakar habis.

Menurut para ahli, hanya sebuah kawah kecil di bawah mobil konsisten dengan rudal Hellfire pasca ledakan itu,

Baca Juga: Rezeki Hari Minggu, Banpres BPUM BRI dan BNI PNM Mekaar Rp1,2 Cair September Ini, Segera Cek Nama Penerima

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x