BAGIKAN BERITA - Saat ini sedang terjadi perang di Myanmar sebagai bentuk perlawanan pihak oposisi terhadap rezim militer yang dipimpin Min Aung Hlaing.
Pada Selasa 7 September 2021, pihak oposisi Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) Myanmar mendeklarasikan perang defensif melawan rezim militer Myanmar dan angkatan bersenjata Myanmar (Tatmadaw).
Presiden dari pihak NUG, Duwa Lashi La mengajak masyarakat Myanmar untuk menumbangkan kekuasaan militer negara dengan perang defensif.
"Kita harus memulai pemberontakan nasional di setiap desa, kota, dan kota di seluruh negeri pada saat yang sama," ujar Duwa Lashi La.
"Berdasarkan persatuan rakyat, kreativitas, kecerdasan, semangat, dan kegigihan, periode revolusi akan berlangsung lebih singkat," tambahnya.
Pihaknya mengajak untuk menghapus kepemimpinan Min Aung Hlaing dan mencabut kediktatoran dari Myanmar untuk selamanya.
Untuk dapat membangun persatuan demokrasi federal yang daman dan sepenuhnya menjaga kesetaraan yang telah lama dicita-citakan seluruh warga negara Myanmar.