Marah Besar, Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman Ancam Para Teroris Dengan Hukuman Berat

- 13 November 2020, 13:12 WIB
Putra mahkota Arab Saudi, Muhhamd bin Salman*?instagram/muhammadbinsalman
Putra mahkota Arab Saudi, Muhhamd bin Salman*?instagram/muhammadbinsalman /

Ledakan ini melukai diplomat Yunani, seorang warga Inggris, serta seorang pejabat Saudi. Sejumlah media mengaitkan ini dengan rangkaian kemarahan atas kartun satir Nabi Muhammad di Prancis.

Sebuah pernyataan dari sayap propaganda ISIS, Amaq, mengatakan serangan itu ditujukan pada konsul Prancis. Namun, dalam klaim mereka itu tidak diberikan bukti keterlibatan yang jelas.

Baca Juga: Sinopsis Chandragupta Maurya Episode 59 Hari Ini Jumat 13 November di ANTV, Chandragupta Jadi Kaisar

Prancis telah mengutuk serangan di Jeddah ini. Melalui Akun Twitter Resmi Kementerian Luar Negeri, mereka mengatakan bahwa Prancis bersama dengan kedutaan yang hadir pada acara peringatan itu mengutuk keras aksi yang sangat tidak dibenarkan ini".

Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan gigih membela hak untuk menerbitkan kartun, tetapi dia juga mencoba meredakan kemarahan Muslim atas ucapannya. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Galamedianews.com dengan judul Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman Ngamuk Besar, Ancam Hukuman Berat dan Menyakitkan

Namun sikap Macron telah memicu protes di beberapa negara di mana potret presiden Prancis dibakar, dan kampanye untuk memboikot produk Prancis.

Baca Juga: Baru Debut, STAYC 'So Bad' Menjadi Girl Group dengan Penjualan Tertinggi Tahun Ini

Sementara itu beberapa jam yang sama setelah kejadian, Arab Saudi menyebut telah menghalangi dua drone dari pemberontak Houthi di Yaman. Kelompok ini juga kerap melemparkan serangan rudal ke sejumlah area di negeri itu.

Arab Saudi sedang mentransformasikan dirinya sebagai "Islam yang terbuka dan moderat". Salah satu contohnya adalah pemberian izin konser, bioskop, dan bentuk hiburan lain.

Perubahan ini juga beberapa kali mendapatkan pertentangan dari kelompok agama yang ultra-konservatif. "Ekstremisme tidak lagi ditoleransi di kerajaan Arab Saudi," kata Pangeran MBS lagi dalam pidatonya.***(Dicky Aditya/Galamedianews.com)

Halaman:

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x