Padahal banyak konsumen yang hendak membeli tahu dan tempe, baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual lagi sebagai lau
"Enggak ada tahu sama tempe dari Jumat kemarin. Katanya besok baru pada jualan lagi," ujar Sri, pemilik warung nasi yang setiap hari berbelanja di PAB Kota Cimahi sebagaimana diberitakan Galamedia News dalam artikel berjudul Sejak Jumat 1 Januari 2021, di Cimahi Tahu dan Tempe Hilang di Pasaran
Sri mengaku mendapat kabar dari para pedagang bahwa mereka sepakat untuk tidak berjualan selama tiga hari. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah atas melambungnya harga kedela
Kepala UPTD Pasar Kota Cimahi, Syahrizal Yusuf membenarkan jika sejak 1 Januari 2021, semua pedagang tahu dan tempe di pasar rakyat yang dikelolanya tidak berjula
Baca Juga: Berderai Air Mata, Aurel Menangis, Atta Halilintar: Namanya Hubungan Ada Ngambek dan Ego
Pedagang tahu dan tempe di PAB ada 11 lapak, pedagang di Pasar Cimindi ada 10 lapak, dan edagang tahu tempe di pasar Melong ada 4 lapa
"Di Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, dan Pasar Melong sejak 1 januari kemarin tidak ada yang jualan tahu dan tempe. Katanya sampai hari ini. Besok (senin, 4/1) mulai jualan lagi," terangnya
Diakui Syahrizal, banyak konsumen yang datang hendak membeli tahu dan tempe ke tiga pasar yang dikelolanya, namun tidak ada pedagang yang berjuala
"Mereka pada ngga jualan, karena harga kacang kedelai naik. Menurut info pedagang tahu tempe mau berjualan kembali hari senin. Kalau yang mau beli banyak, kejadian ini pernah terjadi waktu tahun duaribuan," katan
Baca Juga: Anya Geraldine Jatuh dari Sepeda, Wajahnya Terluka dan Penuh Lumpur Langsung Trending di Twitter