Ngeri, Habib Saleh Alhamid Papua Ramal Akan Terjadi Pertumpahan Darah di Indonesia Dipicu Isu SARA

3 Desember 2020, 09:35 WIB
Habib Saleh Alhamid di Papua dalam sebuah tayangan video di Channel Youtube Kang Anom Chanel. /Bagikanberita.com

BAGIKAN BERITA - Kasus yang menyeret Iman Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab saat ini menyita perhatian Habib Soleh Alhamid di Papua. 

Melalui sebuah video yang tersebar di Youtube, pria yang mengaku seorang Habib ini memperingatkan secara tegas kepada Presiden Joko Widodo, TNI dan Polri agar segera mengakhiri masalah yang terjadi terkait HRS. 

Dirinya membuka video dengan ucapan salam, kemudian memperkenalkan diri benama Saleh Alhamid. Seorang Habib keturunan Nabi Muhammad SAW. 

Hal itu dia disampaikan sebagaimana terdapat dalam video unggahan kanal Youtube Kang Anom Channel pada 24 November 2020.

Dalam video tersebut, Saleh Alhamid mengatakan bahwa dirinya saat ini berada di Papua. Dia mengatakan bahwa warga Indonesia Timur, khususnya Papua, tidak tahu menahu tentang apa itu Habaib.

Baca Juga: Ulasan Sinetron Ikatan Cinta Tadi Malam Episode 62, Aldebaran dan Andin Gagal Bawa Pulang Reyna

Dirinya mengatakan, peristiwa yang berkaitan dengan kalangan tokoh agama di Jakarta dikhawatirkan membawa dampak buruk, bahkan konflik kepada warga Indonesia Timur, dalam hal ini warga Papua.

Maka dari itu, dirinya mengimbau kepada TNI dan Polri agar kasus permasalahan Habib Rizieq segera diselesaikan, karena dikhawatirkan menimbulkan konflik.

"Saya Saleh Alhamid, saya di Papua. Di Papua tidak ada orang mengetahui tentang apa itu Habaib," ujar soleh sebagaimana diberitakan Mantra Sukabumi dalam artikel berjudul Mengejutkan, Seorang Habib Peringatkan Jokowi dan TNI Polri Terkait Masalah Habib Rizieq Shihab, Rabu 2 Desember 2020.

"Pada kesempatan yang mulia, yang baik ini saya bermohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendengarkan apa itu sampaikan ini," ucap dia. 

Baca Juga: Andin Pernah Dipenjara jadi Penghambat Hak Asuh Reyna, Ini Jalan Cerita Ikatan Cinta Episode 64-65

Dirinya kemudian menyampaikan hormatnya kepada Panglima TNI, Kapolri, serta Presiden RI Joko Widodo, serta mengatakan bahwa dirinya merasa terusik dan terganggu, serta merasa tidak nyaman dengan polemik yang terjadi di Jakarta.

Dirinya menyampaikan kekhawatirannya terhadap permasalahan yang terjadi sekarang ini di Jakarta, membawa dampak buruk bahkan konflik kepada warga Indonesia Timur, dalam hal ini warga Papua.

Tangkapan layar channel Kang Anom Chanel yang menayangkan video Habib Saleh Alhamid.

"Kemudian saya melihat di Jakarta saat ini beberapa saat lagi yang saya analisa bahwa akan terjadi pertumpahan darah di Republik Indonesia ini," ungkapnya.

"Pertumpahan darah itu berkaitan dengan isu sara golongan dan lain-lain," ujar pria tersebut.

"Saya mengetahui persis watak-watak orang kami di Maluku yang sangat sensitif dalam soal masalah sara, saya berada di Papua di lingkungan yang banyak sekali teman-teman saya, teman-teman anak saya, teman-teman istri saya yang semua beragama selain Islam," jelasnya.

Baca Juga: Siap-Siap, Telkomsel akan Bagikan Hadiah 5 Juta: Syarat Cukup Mudah, Ini Cara Daftarnya

Baca Juga: Andin Pernah Dipenjara jadi Penghambat Hak Asuh Reyna, Ini Jalan Cerita Ikatan Cinta Episode 64-65

Pria yang mengaku bernama Saleh Alhamid tersebut kemudian menyampaikan bahwa negara Indonesia merupakan satu negara yang majemuk, yang warganya merupakan penganut dari berbagai kepercayaan.

Oleh karena itu, dirinya mengatakan kepada pihak TNI dan kepolisian bahwa dirinya merasa terusik dengan isu SARA yang kerap terjadi di Indonesia.

"Untuk itu, pada kesempatan ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya, kepada Panglima Tentara Republik Indonesia, Pak Kapolri, mohon maaf, mohon maaf, mohon maaf, saya tidak pantas menyampaikan kepada bapak-bapak lebih mengerti, tetapi saya merasa terusik merasa ada hal yang akan menyusahkan kita satu Republik Indonesia," ungkap pria tersebut.

"Untuk itu pada kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf saya salah paham," katanya.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa dirinya tidak paham dengan semua peristiwa di Jakarta, namun dirinya sangat khawatir akan terjadi konflik jika peristiwa SARA seperti di Jakarta terus terjadi.

Baca Juga: Jalan Cerita Ikatan Cinta Kamis 3 Desember, Kenyataan Pahit Aldebaran dan Andin Gagal Jemput Reyna

"Saya tidak ada kaitannya dengan AB-AB yang ada di Jakarta, tetapi saya memohon maaf kepada bapak dua, bahwa apabila terjadi masalah pertumpahan darah di Republik ini saya pasti kena dampak," kata pria tersebut.

"Sementara tetangga saya kanan kiri saya penuh dengan orang-orang jelas agama dengan saya, Apakah dengan kejadian-kejadian di Jakarta itu kami menerima dampak seperti ini," jelas pria tersebut.

"Untuk itu saya menghimbau, saya mohon dengan hormat kepada Panglima TNI, Bapak Kapolri kami, Habaib ini termasuk Habib Rizieq Shihab, termasuk Habib Luthfi bin Yahya, saya belum pernah bertemu dengan mereka-mereka ini," ungkapnya.

Dirinya kemudian mengaku bahwa dirinya mengagumi sosok Habib Rizieq Shihab, namun dirinya mengatakan bahwa jika peristiwa yang terjadi di Jakarta tetap dibiarkan, dia menyebut akan terjadi perpecahan di Indonesia.

Baca Juga: 'KACAU', Inilah Reaksi Kai dan Baekhyun EXO saat Menonton Music Video Lagu Debut Kai 'Mmmh'

"Saya juga merasakan bahwa semua apa yang dilontarkan oleh Habib Rizieq ataupun Habib siapa saja, mereka adalah manusia biasa, bapak-bapak,"

"Untuk itu saya mohon dengan hormat kepada Kapolri kepada Panglima kepada Habib Luthfi bin Yahya, Assalamualaikum, Habib, kepada Habib Rizieq, Assalamualaikum, Habib Rizieq dan seluruh, Tolong, Tolong saya, tolong saya, karena negara ini akan pecah," katanya.

Maka dari itu, dirinya mengatakan untuk mencegah konflik terjadi, menurutnya lebih baik untuk pihak pemerintahan dan pihak Habib Rizieq agar saling memaafkan.

"Karena negara ini akan pecah dan saya khawatir, suatu ketika negara ini akan mencatat sejarah bahwa kami Habaib, yang membuat negara ini akan kacau balau, itu saya tidak mau,

"Untuk itu saya mohon dengan hormat kepada Kapolri kepada Panglima kepada Habib Luthfi bin Yahya, Assalamualaikum, Habib, kepada Habib Rizieq, Assalamualaikum, Habib Rizieq dan seluruh, Tolong, Tolong saya, tolong saya, karena negara ini akan pecah," katanya.

Maka dari itu, dirinya mengatakan untuk mencegah konflik terjadi, menurutnya lebih baik untuk pihak pemerintahan dan pihak Habib Rizieq agar saling memaafkan.

Baca Juga: Manchester United Vs Paris Saint-Germain: MU Gagal Memastikan Tiket Langsung ke Babak 16 Besar

"Karena negara ini akan pecah dan saya khawatir, suatu ketika negara ini akan mencatat sejarah bahwa kami Habaib, yang membuat negara ini akan kacau balau, itu saya tidak mau,

"Apakah dengan kita meminta maaf badan kita menjadi rusak, mata kita menjadi buta, telinga kita hilang?" tegasnya.

Dia jua memohon pada Habib Luthfi untuk bersedia menjadi fasilitator silaturahmi agar masing-pihak saling memaafkan.

"Untuk itu saya berharap kepada Pak Habib Luthfi bin Yahya yang dipercayakan oleh Presiden Republik Indonesia, Habib Rizieq, Bagaimana kalian berdua tidak bisa berkumpul datang bersilaturahmi saling memaafkan, negara ini dalam keadaan aman", kata soleh.

"Alhamdulillah saya Bersyukur kepada allah, karena umat Islam di Republik ini masih mendengar Habib Rizieq Shihab, seandainya mereka lepas kontrol, maka saya termasuk yang dirugikan, sudah pasti saya kena" tambahnya melanjutkan pembicaraannya.

Baca Juga: Sevilla Vs Chelsea: Sevilla Dicukur Chelsea dengan Skor 4-0 Tanpa Balas di Grup E Liga Champions

Terakhir dirinya meminta tolong pada semua pihak untuk segera bertemu silaturahmi dan kalrifikasi dan saling koreksi.

"Tolong, Pak Kapolri, Pak Panglima, Habib Luthfi bin Yahya, Habib Rizieq Shihab, silaturahmi, silaturahmi segera apabila ada yang disampaikan oleh Pak Kapolri kepada Habib Rizieq Shihab, Habib jangan lagi begini, Ya Allah Ya Habib, terima. Dan apabila juga Habib Rizieq Shihab menyampaikan kepada Pak Kapolri, Panglima Jangan begini, Pak Kapolri Jangan begini, terima. sudah ". Tegas nya.

Soleh juga menyakini bahwa presiden tidak akan menyakiti Habib Rizieq.

"Presiden republik Indonesia Joko Widodo tidak mungkin memberikan perintah kepada Kapolri dan Panglima untuk menyakiti Habib Rizieq, ngga mungkin, yakin seratus persen, nggak mungkin", ujarnya.

Baca Juga: MU Dibantai PSG 3-1 di Old Trafford: Setan Merah Makin Berat Melaju ke Babak 16 Besar Liga Champions

Selanjutnya dia memberikan himbauan untuk mengawal Jokowi sampai selesai periode Jabatannya.

"Biarkan kita kawal dia Pak Jokowi sampai 2024, ada lagi presiden baru, kita mau hidup nyaman kita, mau hidup tidak boleh berperang antara kita dan kita, siapa pun menjadi presiden, silakan, jangan kalian membuat kita jadi seperti ini", pungkasnya menutup percakapan. *** (Sofar Syaoqi H /Mantra Sukabumi) 

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler